JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Memiliki pengalaman orangtuanya yang gagal membangun bisnis, tak menghalau langkah Laja Lapian terjun dalam dunia usaha. Berbekal keberanian dan percaya diri tinggi, dia terjun dalam dunia usaha dan meninggalkan belasan tahun meniti karier di industri perbankan.
Keputusannya itu pun berbuah manis, pria kelahiran Manado kini memiliki tiga perusahaan dengan tiga bidang usaha. Yakni, usaha di bidang human resource (HR), logistik dan pabrik pelat baja. Bahkan melalui proses akuisisi, Laja mengantongi saham 68% PT Alpindo Mitra Baja, produsen berbagai komponen otomotif dan plat baja di Sukabumi, Jawa Barat.
Laja mengawali langkahnya di dunia usaha pada 2004 silam, setelah mengambil tawaran paket pensiun dini dari Bank Internasional Indonesia (BII).
Keputusannya ini sempat mendapat pertentang dari ibunya terlebih ayahnya pernah memiliki pengalaman gagal dalam berbisnis. ”Namun saya belajar dari semangat ayah yang tidak menyerah ketika gagal,” ungkap Laja.
Pengalamannya bekerja sebagai HRD di Bank membuatnya memiliki modal pengetahuan untuk menggeluti dunia Management Sumber Daya Manusia. Dia kemudian mendirikan perusahaan yang menawarkan jasa outsorcing, yang membidik pasar industri perbankan dan telekomunikasi. ”Kami memulai dari menyediakan tenaga administrasi dan call center,” kata dia.
Menurut pria yang menyukai moge ini, momen perkenalanannya dengan pengusaha sukses Sandiaga Uno memberikan banyak pencerahan untuk bisnisnya. Sebab, selama dia tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI), Sandiaga banyak memberinya saran dan trobosan langkah dalam dunia bisnis seperti layaknya seorang mentor.
Termasuk juga saat Laja mengalami masalah bisnis. Ya, masalah klasik pada bisnis memang selalu ketersediaan modal.
”Atas diskusi dengan beliau(Sandiaga), saya pun menjalankan sarannya dengan berani mengajukan proposal ke perbankkan, dan Alhamdulillah dukungan client akhirnya membuat proposal diterima dan saya mendapatkan bantuan modal,” paparnya.
Laja pun makin mantap berbisnis karena merasa punya cukup kemampuan dan integritas. Pada 2014 Laja mencoba untuk mengembangkan usaha dibidang lainnya, yaitu bidang logistik. Makin spesisal karena kali ini dia mendapat kepercayaan Sandi Uno untuk berpartner di usaha tersebut. Perusahaannya mengerjakan end to end logistics, dari export import, depo container sampai ke trucking dan packaging.
”Untuk Human Resources Services saat ini kami memiliki 1.500 karyawan Dan kedepannya kami ingin merambah ke pasar ASEAN dan Asia, karena kualitas engineer telekomunikasi dan oil n gas Indonesia tidak kalah bersaing dengan expatriat2,” ucapnya dengan yakin.
Sementara itu, mengomentarai program 200 ribu pengusaha baru dari paslon Anies Baswedan- Sandiaga Uno, dia sangat optimis terhadap program itu. Menurutnya program itu merupakan suatu target realistis dan sangat mumpuni untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Ini akan berdampak luar biasa pada perekonomian Jakarta.
”Selain penciptaan lapangan pekerjaan ini juga berarti munculnya pengusaha-pengusaha baru akan berdampak ada pengusaha-pengusaha UKM yang naik kelas. Efek dominonya akan terasa,” terangnya.
Realisasi program tersebut sangat mungkin, karena juga ditunjang dengan program OK OC, dimana mentoring kewirausahawan akan di tangani langsung oleh swasta dan pengusaha UKM yang telah sukses. Jadi pengusaha-pengusaha pemula akan mendapatkan pendampingan oleh mereka2 yang sudah sukses terlebih dahulu.
”Nantinya program itu juga ditujukan untuk lulusan SMK agar langsung terserap ke dunia kerja serta ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah pundi-pundi tabungan keluarga,” tandasnya. (plt)