Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Minggu, 12 Feb 2017 - 22:21:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Cara Cepat Tumbangkan Ahok

77images.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Pemilih Ahok-Djarot ada di kisaran 30%. Terdiri dari "Cina Rasis", Kristen Fanatik, Loyalis PDIP, orang bayaran, Syiah, sekuler, aliran sesat, komunis, borjuis backward, pluralis gadungan. Ahok mustahil menang. Sebagai incumbent dan didukung istana, elektabilitas Ahok mestinya tidak boleh di bawah angka 70%. Dia sudah gagal.

Setelah, Gubernur Jendral Adriaan Valckenier, DN Aidit, mungkin Ahok masuk kelompok elit : The most hated figure in modern times.

Bila modal Ahok sebesar 30%, berarti ada 70% pemilih kontra Ahok. Sayangnya, mereka pecah dua. Taktik pecah belah kubu anti ahok sukses. Timses ASLI vs ASA tempur abis-abisan. Saling menguliti. Yang diuntungkan Ahok. Itu bisa dilihat dari indikator rebound Ahok dari sekitar 10% menjadi 30%.

Muslim, pribumi, nasionalis, demokrat, Tionghoa, minoritas mesti sadar. Ahok berbahaya bagi masa depan Indonesia. Ada enam skandal korupsi selama 5 tahun Ahok berkuasa. Nggak bersih-bersih amat. Anti korupsi, jujur, tulus cuma slogan. Khas politisi kutu busuk. Semua orang bisa bikin kali bersih. Kuncinya naikan gaji PPSU. Cuma Sutiyoso dan Foke yang gagal. Ahok menista agama dan triger aksi besar umat. Bahasa Ahok kasar. Lebih buruk dari bahasa anak SMP. Hatinya kejam saat nggak keberatan semprot demonstran dengan benzin.

Bila Umat Islam, pribumi, nasionalis, demokrat, humanis tidak bersatu, niscaya Ahok bisa menang lagi. Ada dua pengontrol negeri ini di belakang Ahok i.e. Megawati dan Surya Paloh.

Potensi modal 70% anti Ahok bisa tidak berguna. Dan sekali lagi, rakyat dikadali. Tidak ada jalan lain, rakyat kontra Ahok harus bersatu di TPS. Tiga bulan masa berkelahi, pamer kaos, tilep duit kampanye sudah berakhir. Kini, di tangan kita, masa depan republik. Jangan kita korbankan negeri ini karena ego sesaat.

Dengan berbagai kriteria, mau tak mau, Paslon Anies Sandi lebih punya kualitas. Sebagai manusia, pasti mereka punya kekurangan. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Bukan pula mengerdilkan Agus Harimurti Yudhoyono. Saya yakin, one day, Agus akan jadi Presiden RI. Dia punya kualitas di atas rata-rata air. Namun, demi kepentingan orang banyak, demi Jakarta, demi keselamatan NKRI, maka satu suara bulat mesti disepakati.

Tinggalkan Nomor 1. Serempak coblos Nomor 3. Kita sudahi kegaduhan politik dengan pilgub 1 putaran.

Saat ini, Paslon Anies Sandi mengantongi modalitas 40%. Tinggal 10+1. Tidak banyak. Belakangan, AHY merosot di angka 21%. Sulit sekali dongkrak elektabilitas Paslon No. 1. Faktor usia nancep di kesadaran grass root. Jadi, cara paling efektif membendung ambisi kekuasaan Ahok adalah tinggalkan AHY. Coblos Nomor 3.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...