BERLIN (TEROPONGSENAYAN)--Waspada dan hati-hati jika menjalankan tugas peliputan tentang Jerman. Sebab, badan intelijen asing negara itu tengah memata-matai jurnalis dariBBC, ReutersdanNew York Timestermasuk juga dari Indonesia.
Berdasarkan laporan yang dilansir dariIndependent,Sabtu (25/2/2017), pengawasan itu diduga dilakukan Bundesnachrichtendienst (BND) terhadap sedikitnya 50 reporter sejak 1999. Majalah terkemuka JermanDer Spiegelmengungkapkan temuan tersebut setelah memperoleh dokumen BND yang di dalamnya terdapat alamatemail, nomor faks dan nomor telepon para jurnalis.
Dokumen tersebut dilaporkan memuat puluhan jurnalisBBCyang dimonitor melalui sejumlah organisasi di London dan Afghanistan. Daftar itu juga menunjukkan nomor teleponNew York Timesdi Afghanistan.
Sejumlah nomor ponsel dan telepon satelit untuk kantor beritaReutersdi Afghanistan, Pakistan dan Nigeria juga tercantum di situ.Spiegelmengatakan wartawan dari Kuwait, Lebanon, India, Nepal, Indonesia dan Zimbabwe juga menjadi sasaran.
"Kami kecewa mendengar berita ini. MisiBBCadalah melaporkan berita akurat dan informasi pada warga dunia. Jurnalis kami harusnya bisa bekerja dengan bebas dan aman, dengan perlindungan penuh terhadap narasumber mereka. Kami mendesak semua pemerintah menghormati pers yang bebas," kata juru bicaraBBC.
BBCmengatakan belum mendapatkan tanggapan dari BND terkait dugaan tersebut. Cabang Reporters Without Borders di Jerman mengatakan kepadaSpiegel,dugaan pengawasan itu merupakan serangan atas kebebasan pers dan dimensi baru pelanggaran konstitusional. BND menolak menanggapi laporan itu.(red/rep)