JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menyarankan agar presiden Jokowi kembali melihat catatan sejarah para pejuang kemerdekaan dalam melawan kolonialisme saat itu.
Demikian disampaikan Sodik saat menanggapi pernyataan presiden Jokowi bahwa agama dan politik jangan dicampur adukkan.
"Lihat sejarah perjuangan kemerdekaan dari masa penjajahan sampai masa jelang kemerdekaan. Orang-orang melawan penjajah seperti Cut Nya Dien, Pangeran Dipenogoro, HOS Cokroaminoto dan seterusnya. Mereka melawan penjajah atas motivasi agama dan kebangsaan," tandas politisi Gerindra itu saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/03/2017).
Jelas, kata dia, agama dan politik tidak bisa dipisahkan sebagaimana bunyi konstitusi.
"Lihat pembukaan UUD 45 yang begitu kental nuansa agama, lihat Pancasila, agama dan ketuhanan mewarnai semua sila-sila yang lainnya," terang dia.
Jadi, kata dia, memisahkan agama dari politik di Indonsia artinya.
"Pertama, buta sejarah Indonesia, kedua, dangkal pemahamannya terhadap Pancasila dan Uud 45, ketiga, itu adalah fikiran sekuler yang menurut Bung Karno tidak lahir dari perut dan bumi ibu Pertiwi," pungkasnya. (icl)