Opini
Oleh Martimus Amin (Penggiat Politik dan Hukum) pada hari Kamis, 20 Apr 2017 - 17:15:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Hai Pak Anis. Ingat! Ahok Penista Agama dan Pemecah Belah NKRI

89IMG_20170415_144309.jpg
Martimus Amin (Penggiat Politik dan Hukum) (Sumber foto : Istimewa )

Pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI 2017 telah usai. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dan media maupun real count KPU, Paslon Anies Baswedan dan Sandi Sholahudin Uno mengalahkan telak petahana.

Namun ada sedikit ganjalan di dada kami terkait berita pertemuan Anis Baswedan dan Ahok di Balai Kota, jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para pesaing ini mengeluarkan stetmen sepakat menjaga persatuan. Mereka menginginkan suasana sejuk dan babak baru di Ibu Kota.

Pertanyaannya siapa yang menghendaki suasana Jakarta tidak damai dan tidak tentram. Sebagai simpatisan bela Islam dan paslon ASA, selama ini kita selalu menjaga ketertiban, kesejukan, bahkan tidak pernah mau sedikit pun terpancing membuat keonaran, apalagi bertindak brutal dan mrmbuat kerusuhan sebagaimana diidiamankan ahok dan bekingnya. Kenyataannya, sebaliknya Ahoker yang selalu memproduksi kegaduhan sebagai makanan mereka sehari-hari. Menista agama, menghina dan menangkap ulama -aktifis, memprovokasi melalui video SARA.nya untuk membelah NKRI.

Pak Anis tolong catat, bahwa adapun stetmen para simpatisan bela Islam dan pendukung ASA jika baik pengadilan tidak fair dan paslonnya (ASA) dicurangi akan mrlawan secara konstitusional, pernyataan wajar wajar saja. Masak dicurangi diam.

Jadi, dengan adanya pertemuan tersebut seolah menggenalisir semua pendukung para paslon, semua biang kerok dan tukang buat gaduh. Itu tidak benar sama sekali. Kecuali dilakukan ahoker. Mereka yg memiliki kekuasaan, duit, preman, polisi, BIN. Berbagai kasus perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan ahoker dari kasus iwan bopeng, intimidasi, money politik, tidak tersentuh hukum. Bandingkan tindakan aparat negara terhadap aktifis bela Islam dan pendukung ASA. *Terbukti dengan adanya inisiasi rekonsiliasi esoknya Jaksa Penuntut Umum di persidangan menuntut Ahok hanya dengan hukum percobaan. Menerima ahok divonis percobaan bisa dianggap sebagai opini rekonsiliasi.*

Pak Anis, saya bertanya, siapa sich ahok dan urgensinya sehinga nt sampai perlu bertemu dan mengajaknya rekonsialsi ? Nelson Mandela? Pejuang kulit bewarna yang menentang penjajahan kulit putih etnis Prancis di Afsel. Atau Yasser Arafat pemimpin Palestina yang melawan penjajahan zionis Israel.

Hai Pak Anis. Ingat! Ahok hanya sesosok penista agama, terduga korupsi, antek taipan dan pemecah belah bangsa saja. Jangan sok moderat.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...