Jakarta
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Jumat, 21 Apr 2017 - 14:32:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat: Al Maidah, Video Rasis, Sembako dan Steven Penyumbang Kekalahan Ahok

54ahokkalah.jpg
Basuki Tjahaja Purnama (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kekalahan Ahok dalam pilgub DKI Jakarta kali ini disebabkan oleh faktor dari dalam dan luar kubu Ahok-Djarot.

"Kekalahan Ahok dimulai pada saat terbukanya kotak pandora yang disebabkan oleh kasus penistaan Al-Maidah 51 oleh Ahok," ungkap Pangi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/04/2017).

Menurutnya, tindakan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok menyebabkan menguatnya sebuah identitas politik yaitu identitas pemilih muslim.

"Pada saat yang sama pemilih menutup mata atas semua capaian, kinerja dan bukti Ahok membangun Jakarta," imbuhnya.

Tak hanya berhenti disitu saja, kata dia, sentimen negatif terhadap Ahok semakin buruk dengan video perkataan Ahok yang tersebar diberbagai media terkait perkataannya bahwa wifi yang menggunakan user Al-Maidah 51 dengan password kafir.

"Kasus ini menyentuh langsung perasaan sebagian besar masyarakat muslim Jakarta dan memantik sentimental agama," terangnya.

Dikatakannya, kasus-kasus Ahok ini bagi sebagian besar masyarakat muslim telah masuk ke dalam ranah penistaan agama, di mana seharusnya Ahok tidak menyentuh ranah tersebut.

"Mulai viralnya video perkataan Ahok ini lantas menimbulkan berbagai gelombang aksi penolakan untuk memilih Ahok. Adanya kasus tersebut juga membuat Ahok sulit untuk menangkap pemilih dari golongan masyarakat Islam yang mana merupakan basis massa seksi untuk melancarkan lajunya di kontestasi Pilkada ini," paparnya.

Adapun faktor kegagalan lainnya yang terjadi di kubu Ahok-Djarot, kata dia, berasal dari blundernya pesan yang diberikan oleh tim pemenangan.

"Pesan iklan kebhinekaan pancasila yang dihembuskan oleh kubu Ahok-Djarot justru kontra produktif dan kembali memantik isu SARA yang sebelumnya terjadi," ungkap dia.

Tak hanya itu, lanjut dia, pesan yang digencarkan oleh kubu Ahok-Djarot semakin memantik sentimen negatif masyarakat dan sulit untuk dinetralkan.

"Lebih lanjut, munculnya isu hujan sembako yang disertai dengan bukti-bukti yang tersebar secara massif di media sosial pada saat masa tenang semakin menyudutkan pasangan Ahok-Djarot. Isu ini menjadi bola liar yang merugikan citra Ahok sebagai sosok pemimpin anti korupsi," kata Pangi.

Selain faktor-faktor tersebut, lanjut dia, ada pula faktor eksternal lainnya yang secara tidak langsung ikut menggerus elektabilitas Ahok.

"Kasus kesalahpahaman Steven pada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang di Bandara Changi Singapura, kemudian membuat Steven melontarkan kata-kata rasial. Kejadian ini tersebar masif di media sosial dan secara tidak langsung semakin memantik isu SARA yang belakangan ini sudah memanas," ungkapnya.

Di lain sisi, kata dia, selain mendapatkan keuntungan dari kelemahan dan sentimen negatif Ahok, kemenangan Anies-Sandi disebabkan karena kuatnya kinerja partai pendukung dan relawan pasangan Anies-Sandi.

Meskipun pasangan Anies-Sandi hanya didukung oleh partai PKS, Gerindra, dan PAN, lanjut dia, namun mesin partai mereka dapat bekerja lebih efektif sampai level grass root.

"Tim Anies-Sandi tampak sangat loyal, mereka mampu menampik serangan/isu-isu negatif yang dihembuskan kepadanya, berhasil dinetralkan dan digeser ke makna positif, baik serangan darat maupun udara (media sosial)," ujarnya.

Disamping itu, kata dia, tim Anies-Sandi juga memiliki kemahiran dalam mengelola isu populis serta memberikan pesan-pesan positif dan narasi-narasi besar selama masa kampanye berlangsung.

"Dalam setiap debat pun Anies-Sandi dapat memberikan penampilan terbaik dan meyakinkan pemilih Jakarta. Inilah yang membuat Anies-Sandi dapat melenggang menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya. (icl)

tag: #ahok  #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...