Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Minggu, 23 Apr 2017 - 21:52:59 WIB
Bagikan Berita ini :
Tabrakan Beruntun di Puncak

Pemerintah Diminta Perketat Izin Trayek Angkutan Umum

55abdullah-alkadrie.jpg
Abdullah Alkadrie (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie meminta pemerintah memperketat pemberian izin trayek angkutan umum.

Hal itu diungkapkan Abdullah menanggapi tragedi kecelakaan beruntun yang menewaskan 4 orang di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu kemarin (22/4/2017).

"Kita minta pemeriksaan kendaraan umum dan bus bus pariwisata harus ketat terutama terkait keselamatan, kenyaman dan keamanan penumpang," tegas Abdullah saat dihubungi, Minggu (23/4/2017).

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR RI menegaskan jangan sampai 'rem blong' selalu menjadi alasan klasik.

"Namanya melalui daerah tanjakan dan turunan tentu rem menjadi faktor utama yang diperiksa dan diperhatikan serius. Pemeriksaan berkala itu penting bagi keselamatan semua," ucapnya.

Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah dalam memberikan izin trayek dan uji KIR tidak boleh kompromi bila ditemukan kejanggalan.

"Uji KIR harus ketat. Bila ditemukan kerusakan atau kekurangan harus ditindaktegas dan ditindaklanjuti perusahaan jasa angkutan itu. Tidak ada kata main-main dengan keselamatan," tukasnya.

Seperti diketahui bus pariwisata yang mengalami rem blong di Puncak menabrak ada 12 kendaraan. Akibat kecelakaan 4 orang tewas, 3 luka berat dan 3 luka ringan.

Kecelakaan bermula dari Hino Pariwisata PO HS Transport dengan Nomor Polisi AG 7057 UR yang dikemudikan Bambang Hernowo (51) melaju dari arah Puncak menuju Jakarta. Setibanya di lokasi kejadian Tanjakan Selarong, bus kehilangan kendali, diduga karena remnya blong.

Bus kemudian mengalami hilang kendali dan menabrak sejumlah kendaraan secara beruntun, yakni Grand Livina B 7401 NDY yang dikemudikan oleh Wanda Komara (37) warga kampung Citeko, Kecamatan Cisarua.

Lalu menabrak sepeda motor Viaro B 4446 SBC yang dikemudikan oleh Jaenudin (40) yang tewas saat kejadian.

Bus nahas itu juga menabrak mobil Daihatsu Ayla F 1423 NH yang dikemudikan Tommy Gunawan (36) yang mengalami luka ringan, lalu dengan sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam yang dikendari oleh Oktariansyah Purnama Putra (26) tewas dalam kecelakaan.

Selanjutnya bus menabrak kendaraan mini bus Avanza warna putih B 1818 EFB yang belum diketahi identitas pengemudinya, selanjutnya menabrak Toyota Rus B 2826 DFL, lalu menabrak lagi angkot F 1976 MP yang dikemudikan M Darus Jaelani (40) yang mengalami luka ringan.

Setelah menabrak angkot, bus kembali menghantam sejumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak.

Kendaraan berikutnya Toyata Avanza B 1347 WOC, lalu Avanza warna hitam F 1851 CD yang dikemudikan oleh Dani Hermansyah (25) warga Perum Griya Raharja, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea. Selanjutnya menabrak sepeda motor Yamaha Vixion warna biru B 3167 CAT yang dikemudikan oleh Hasanudin (22) yang mengalami luka ringan.

Kendaraan berikutnya turut jadi korban hantaman bus yakni Honda Vario yang belum diketahui identitas pengendaranya, lalu sepeda motor Beat F 2711 DG yang dikemudikan Muhammad Silfa Arif (23), warga Jalan Wanajaya, Pasirjaya, Kota Bogor.

Kerugian material akibat kecelakaan tersebut ditaksi sebesar Rp 500 juta.

Menurut informasi dari Kanit Laka Polres Bogor Kabupaten IPDA Asep, pengendara bus pariwisata HS tidak mengantongi STNK dan tidak memilik SIM. Bus juga tidak memiliki kartu KIR kendaraan.(yn)

tag: #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement