JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Kader Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mempertanyakan penyelenggara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang tak mengundang Ketua KPK Agus Raharjo sebagai pengisi acara hajatan partai beringin itu.

Seharusnya, kata Doli, sebagai partai yang ingin mengawal pemberantasan korupsi Golkar mengundang KPK.

“Itu kan yang diundang Menko Maritim, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkopolhukam, harusnya kalau Golkar salah satu rekomendasinya adalah mengawal pemberantasan korupsi, yang menjadi pembicara itu ketua KPK. Tapi kenapa Ketua KPK tidak pernah diundang Partai Golkar," kata Doli dalam diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2017).

Di lain sisi, Doli mengingatkan Golkar agar tidak terbebani dengan kader-kader maupun pemimpin yang terseret kasus hukum. Sebab, hal itu akan berpengaruh pada elektabilitas partainya ke depan. Terlebih lagi, dalam dua tahun ke depan ada agenda politik yang besar. Yakni pilkada serentak 2018 dan pemilihan presiden dan legislatif yang dilakukan bersamaan.

Menurut dia, figur dan citra partai sama-sama penting. Karenanya ketika ada kader yang terseret korupsi, itu sangat berpengaruh besar terhadap partai.

"Saya kira ini isu berbahaya buat keberlangsungan partai," kata Doli.

Dia mengatakan, secara internal langkah politik yang dilakukan Golkar sekarang ini menunjukkan kepanikan dan tidak solid.

Memang, dia menambahkan, setelah musyawarah nasional luar biasa kondisi Golkar aman-aman saja.

"Tapi, begitu 9 Maret (2017) nama Novanto disebut di persidangan (e-KTP) itu mulai goyang. Di situlah argo pencitraan negatif Golkar mulai berjalan," katanya. (icl)