JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i atau biasa disapa Romo meminta seluruh komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diganti, bila tidak mampu mengungkap kasus Rumah Sakit Sumber Waras yang merugikan negara Rp 191 miliar.
Ia pun menduga, sikap KPK yang mempersilahkan instansi penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan mengambil alih kasus Sumber Waras, akibat ada intervensi dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kenapa lepas tangan begitu. Saya menduga ada sesuatu yang dilakukan oleh Ahok. Dia kan memiliki tugas supervisi. Bila tidak mampu, lebih baik komisionernya diganti saja," kata Syafi'i kepada TeropongSenayan di Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Politisi Gerindra ini menilai, kinerja lembaga antirasuah tersebut semakin aneh. Sebab, KPK belakangan ini hanya mampu mengungkap kasus korupsi kecil, ketimbang kasus korupsi besar seperti Rumah Sakit Sumber Waras, BLBI, dan Century.
"Ini daftar panjang KPK tidak konsisten dalam menangani kasus korupsi di Indonesia, di awal sudah ditangani KPK, bahkan KPK meminta untuk BPK RI melakukan audit investigasi. Dan ternyata benar ada penyimpangan standarisasi prosedur," terangnya. (icl)