Berita
Oleh Emka Abdullah pada hari Minggu, 22 Feb 2015 - 11:42:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Revolusi Mental Cocok Untuk Penyelenggara Negara

37jokowi (ik) 10.13.11 am.jpg
Presiden Jokowi Gulirkan Gerakan Revolusi Mental (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Rencana pemerintah mengeluarkan anggaran sosialisasi gerakan revolusi mental dikritik pengamat politik Mohammad Nasih. Menurut dia program revolusi mental tidak perlu ada proyek khusus yang diberi anggaran besar.

Nasih yang juga direktur Monash Institute menambahkan, revolusi mental bisa terjadi melalui struktur negara, termasuk kementerian-kementerian dan lembaga pendidikan. Sehingga tak perlu proyek khusus program revolusi mental dengan dana besar.

"Revolusi mental adalah proyek sangat bagus untuk mengubah karakter buruk mayoritas warga negara Indonesia, termasuk para penyelenggara negara," ujar Mohammad Nasih kepada TeropongSenayan, Minggu (22/2/2015) di Jakarta.

Nasih menambahkan karena masyarakat Indonesia berbudaya feodal, para pemimpin politik atau penyelenggara negara memiliki fungsi sangat penting dalam memberikan contoh untuk mengubah perilaku yang kurang baik. Terutama yang terjadi dalam masyarakat.

Dia menegaskan, kalau para pemimpin memberi contoh perubahan dengan pengabdian yang optimal, kejujuran, dan konsistensi, tidak mencla mencle, maka rakyat akar rumput pun akan berubah. Itu artinya program revolusi mental telah berhasil.

Nasih menyayangkan adanya kecenderungan mentalitas pemimpin yang buruk sehingga tidak bisa diharapkan untuk melakukan revolusi mental. "Seharusnya para penyelenggara negara bisa menjadi wahana persemaian revolusi mental untuk generasi masa depan," pungkas Nasih.

Sebagaimana diberitakan, Kementerian Pembangunan Nasional mengumumkan adanya proyek sosialisasi revolusi mental pemerintahan Jokowi. Proyek tersebut menalan anggaran Rp 140 miliar. Dana sebesar itu, antara lain, dipakai untuk belanja iklan di media.(ris)

tag: #Revolusi Mental  #Jokowi  #Nasih  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...