JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Usai Setya Novanto diumumkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah elite Partai Golkar merapat ke kediaman ketua DPR tersebut.
Mereka yang hadir di rumah Novanto di antaranya, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun Andriadi, Agus Gumiwang dan Ace Hasan.
Idrus mengatakan, pihaknya masih menunggu surat penetapan Novanto menjadi tersangka dari KPK.
Jika sudah diterima, terang Idrus, maka pihaknya akan menentukan langkah-langkah hukum untuk ditempuh mengenai dugaan kasus e-KTP yang melibatkan Novanto.
"DPP Partai Golkar terlebih dahulu akan mengharapkan adanya surat penetapan bung Setya Novanto sebagai tersangka di KPK. Karena dari situ nanti kita akan menentukan langkah-langkah lebih lanjut," kata Idrus saat konferensi pers di Kediaman Novanto, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (17/7/2017).
Oleh karenanya, Idrus menegaskan kembali, pihaknya belum memikirkan rencana praperadilan atau pun melakukan Munaslub Partai Golkar seperti beredar kabar yang berkembang.
"Kebesaran Partai Golkar karena ada sistem yang kuat, dan sistem yang efektif. Karena penetapan Ketua Umum sebagai tersangka, tidak akan mempengaruhi kinerja daripada DPP Golkar sebagai lembaga yang dilakukan secara kolektif," jelasnya.
Lebih jauh, Idrus mengaku pihaknya akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-JK, meski Novanto menjadi tersangka.
"Posisi partai politik Golkar tidak akan berubah tetap konsisten untuk mendukung Presiden Jokowi-JK, konsisten pada keputusan Rapimnas tahun 2016, tetap dukung Jokowi sebagai capres 2019," pungkasnya.(yn)