Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 23 Jul 2017 - 11:20:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Besok, DPR Panggil Mentan Soal Kasus Dugaan Beras Oplosan

57DANIEL_JOHAN.jpg
Daniel Johan (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Komisi IV DPR akan memanggil Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Senin (24/7/2017) soal kasus dugaan beras oplosan di Bekasi.

"Senin kami Raker (rapat kerja) dan akan ditanyakan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (23/7/2017).

Sebab, lanjut Daniel, ada permasalahan yang serius soal kasus dugaan beras oplosan perihal pengelolaan di hilir bagi petani. Ini merujuk Dalam Peraturan Menteri Pertanian No/1/Pemerintah/PP.130/1/2010 Tentang Pedoman Harga Gabah, dan bukan Tentang Harga Beras.

"Makanya kita panggil biar jelas," ucapnya.

Untuk itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus beras oplosan yang dilakukan PT Indo Beras Unggul (IBU), anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS).

"Polisi wajib usut tuntas, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan," tutupnya.

Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menggerebek sebuah gudang beras milik PT Indo Beras Unggul di Jalan Rengas, Karangsambung, Kedungwaringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017). Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi harga beras.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal Agung Setya mengatakan, PT Indo Beras Unggul diduga telah mengubah gabah yang dibeli seharga Rp4.900 dari petani dan menjadi beras bermerek.

Menurutnya, gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda, yakni 'Maknyuss' seharga Rp13.700 per kilogram dan 'Cap Ayam Jago' seharga Rp20.400 per kilogram. Kedua harga itu jauh dari yang ditetapkan pemerintah yakni Rp9.000 per kilogram dan berpotensi mematikan pelaku usaha lain.

Dalam kasus itu, mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono yang juga kader PKS disebut-sebut terlibat. Ia pun membantah telah memalsukan atau mengoplos beras subsidi menjadi beras premium.

Menteri di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mempertanyakan tudingan pengoplosan terhadap PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) yang merupakan induk perusahaan PT Indo Beras Unggul (IBU).

"Jelas tidak benar. Kami menjual merek kualitas tertentu, bukan varietas tertentu. Kalau dibilang negara dirugikan, dirugikan di mananya? Apalagi sampai bilang ratusan triliun, lha wong omzet beras TPS saja hanya Rp 4 triliun per tahun," papar Anton.

PT Indo Beras Unggul (IBU) memasang sejumlah nama beken di jajaran komisarisnya. Dua di antaranya adalah ahli kuliner Bondan Winarno hingga mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono.(yn)

tag: #kasus-beras-oplosan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement