Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 27 Agu 2017 - 20:58:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Edhy Prabowo: Pemerintah jangan Persulit Petani Gula

86ep.jpg
Edhy Prabowo (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo meminta pemerintah untuk lebih bijak soal PPN dan SNI pada petani Gula.

Menurutnya, regulasi yang dikeluarkan Pemerintah harus memudahkan dan menguntungkan petani.

"Pada prinsipnya, gula bukanlah sesuatu yang berbahaya untuk dikonsumsi, kecuali bagi pengidap penyakit gula. Karena itu, pemberian label SNI harus lebih fleksibel," kata Edhy Prabowo saat dihubungi di Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Lebih jauh, Edhy menegaskan, pemerintah perlu arif dan bijaksana bahwa rata-rata pabrik milik petani sudah berusia tua dan kalah oleh pihak swasta yang alatnya lebih modern.

"Jangan hanya karena warna gula sedikit kuning langsung dinyatakan tidak SNI dan pabriknya langsung ditutup. Pemerintah seharusnya mengajak diskusi dan memberikan edukasi kepada petani, bukannya langsung mengeksekusi," jelasnya.

Politisi Gerindra ini mendesak, pemerintah juga harus memiliki neraca kebutuhan gula yang tepat dan jelas agar dapat memprediksi kebutuhan gula dan menjaga stabilitas harga. Gula hasil petani pun harus disesuaikan harganya agar dapat bersaing dengan gula impor.

"Sangat ironis bila gula hasil impor dapat laku di pasaran, sementara gula hasil petani kita sendiri tak laku dan menumpuk di gudang. Apalagi ada dugaan gula impor sudah menyasar konsumen gula petani. Kalau kondisinya terus menerus seperti ini lebih baik pemerintah jangan melakukan impor gula sebelum gula dari petani lokal laku di pasaran. Baik di sektor industri hingga kebutuhan rumahan," tegasnya.

Edhy meminta pemerintah pro kepada rakyat. Bagaimana pun, petani gula harus di sejahterakan kehidupannya.

"Kebijakan yang dikeluarkan harus memikirkan hajat hidup petani. Kalau terus menerus petani gula merasakan hal seperti ini, bisa berdampak tidak produktifnya petani gula, ekenomi dan daya beli petani menjadi lemah, serta berpeluang menambah angka kemiskinan," paparnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan, kalau Presiden Jokowi pernah berjanji akan membangun 10 pabrik gula baru saat kampanye lalu.

"Sampai saat ini jangankan satu pabrik tercipta, pabrik yang lama saja tidak diperhatikan, dan hajat hidup petani gula semakin tertekan karena kesulitan dalam pemasaran. Sekali lagi, penguasa harus berpihak kepada kaum tani," tuturnya.

"Fraksi Gerindra akan tetap mengawal hajat hidup para petani. Karena Gerindra lahir dan berdiri salah satunya karena dukungan kaum tani," tutupnya. (icl)

tag: #komisi-iv-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...