Berita
Oleh syamsul bachtiar pada hari Sabtu, 02 Sep 2017 - 05:34:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Bukan Saham, Tapi Freeport yang Seharusnya Dibeli

54teguhjuwarno.jpg
Ketua Komisi VI DPR Teguh Juwarno (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Komisi VI DPR Teguh Juwarno menyatakan, jika bersandar kepada kemampuan BUMN Tambang maka bukan hanya divestasi saham, tapi induk PT Freeport Indonesia seharusnya bisa dibeli. Apalagi, harga divestasi saham tersebut termasuk mahal karena mengacu kepada saham Freeport Internasional.

"Kalau pengakuan teman-teman BUMN dan Menteri BUMN semua jalan, serta holding tambang jalan pasti bisa dan sanggup tanpa ada Penyertaan Modal Negara (PMN). Kalau holding dijalankan, kemudian leverage ekuitas bertambah, itu bisa. Bahkan, kalau kita lihat market capitalnyanya Freeport, seharusnya yang kita beli induknya. Dari omongan beberapa pihak, nilai harga divestasi Freeport Indonesia mahal, seharusnya dengan harga yang mengacu saham Freeport Internasional kita beli induk perusahaannya," kata politisi PAN itu di Jakarta, Jumat (1/9/2017).

Sementara itu, Teguh menganggap lumrah kemungkinan adanya skema utang yang diambil pemerintah untuk membeli saham Freeport.

"Itu bisa pakai perbankan nasional atau perbankan internaisonal. Itu cuma skema korporasi. Kan kasarnya gini, kamu (wartawan) punya duit 10, dan melalui holding duit yang 10 menjadi 50. Nah duit 50 bisa untuk meyakinkan lembaga keuangan untuk mendapatkan 50 lagi untuk menjadi 100. Duit 100 itu yang dibutuhkan untuk beli Freeport," jelas Teguh beranalogi.

Skema utang bisa diambil, kata Tehuh, karena perbankan percaya dengan kemampuan holding.

Seperti diketahui, pemerintah dan PT Freeport Indonesia telah menyepakati beberapa hal. Salah satunya divestasi 51% saham kepada Pemerintah Indonesia. (plt)

tag: #pt-freeport  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement