Berita
Oleh syamsul bachtiar pada hari Jumat, 22 Sep 2017 - 13:04:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Politisi PDIP Ini Sakit Hati Ada Pihak Sebut PKI Tak Bersalah

2henryyosodiningrat.jpg
Politisi PDIP Henry Yosodiningrat (Sumber foto : syamsul bachtiar - teropongsenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Politisi PDIP Henry Yosodiningrat mengaku sakit hari terhadap pihak yang menyebut PKI tidak bersalah dan hanya korban tragedi 1965. Menurutnya, anggapan tersebut adalah upaya pemutarbalikkan fakta sejarah.

"Saya sakit hati dengan mereka yang mengatakan bahwa PKI tidak menculik dan tidak membunuh," tegas Anggota Komisi II DPR ini saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Menurut dia, kekejaman yang dilakukan PKI bukan isapan jempol. Sebab, dirinya dan keluarganya pernah merasakan ancaman dan teror yang dilakukan PKI saat itu.

"Ketika pra peristiwa G 30 S PKI, saya masih ingat saat saya kelas 3 Sekolah Rakyat (SR).Waktu itu ayah saya sebagai camat di Kecamatan Balik Bukit Kab Lampung Utara (sekarang Lampung Barat).Saya sering melihat berbagai kegiatan underbownya PKI seperti Barisan Tani Indonesia (BTI), Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan Gerwani. Saat itu saya merasakan suasana mencekam pascaperistiwa G.30.S PKI. Bahkan, saya pernah membaca daftar nama yang akan dibunuh oleh PKI di Kecamatan Balik Bukit ,diantaranya ayah saya dan beberapa ulama setempat," terang Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) itu.

Henry menilai, sebaiknya peristiwa kelam tahun 1965 tak perlu diungkit kembali dengan dalih menuntut hak sebagai korban. Menurut dia, biarkan hal itu menjadi potongan sejarah yang tak perlu diingat. Tidak elok pula ketika ada pihak yang mendorong serta meminta agar negara meminta maaf kepada PKI.

"Kejadian demi kejadian, bahkan sekarang mencuat terkenang kembali oleh para saksi-saksi mata yang sebenarnya sudah mencoba untuk memendam dalam-dalam ingatan itu karena sangat menyakitkan," tandasnya.

Namun, lanjut dia, hal tersebut menjadi berubah drastis setelah ada yang memutarbalikkan fakta seakan-akan PKI tidak menculik, tidak menyiksa, tidak menembak dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan biadab.

"Padahal para saksi mata korban kebiadaban PKI, keluarga ulama, kyai-kyai di Jatim, di Jateng masih hidup dan sanggup disumpah di bawah kitab suci," tegasnya. (plt)

tag: #pdip  #pki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...