Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 31 Okt 2017 - 05:58:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Thomas Lembong: Dunia Ritel Jungkir Balik

6(KabinetKerja)ThomasII.jpg
Thomas Trikasih Lembong (Sumber foto : Dokumen TeropongSenayan)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Badan Koordniasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menilai dunia bisnis ritel tengah mengalami jungkir balik akibat transformasi gaya konsumsi.

"Saya pribadi percaya dunia ritel sedang dalam proses jungkir balik. Di Amerika Serikat, Eropa, Asia dan seluruh dunia, ritel itu sedang amburadul dan dalam prses transformasi traumatis," katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan III-2017 di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Menurut Tom, sapaan akrab Thomas, maraknya penutupan pusat perbelanjaan di AS sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Mantan Menteri Perdagangan itu menilai fenomena maraknya penutupan toko ritel tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.

"Saya merasa ada pergesaran dari offline ke online, meski ada yang bilang porsi online masih kecil sekali. Tapi walau kecil, dampaknya bisa berkali lipat," katanya.

Pergeseran gaya konsumsi barang ke pengakaman, menurut Tom, juga marak terjadi saat ini. Ia menilai saat ini orang sudah tidak lagi terobsesi dengan barang mewah atau bermerek tapi lebih suka pergi ke suatu tempat hanya untuk diunggah ke media sosial.

Hal seperti itu juga terjadi di sektor telekomunikasi di mana kita orang lebih suka melakukan "petualangan" di dunia maya.

"Seperti disampaikan Presiden, yang bikin orang bergengsi itu ya selfie dan wefie di tempat wisata yang dahsyat. Bahkan ada yang mengkritik katanya milenials ini banyak yang ke cagar budaya hanya untuk selfie," tukasnya.

Sejumlah toko ritel tahun ini melakukan aksi tutup gerai, bahkan sampai gulung tikar. Sebut saja 7-11 Eleven, Matahari Department Store di Pasaraya Manggarai dan Blok M, Lotus Department Store di kawasan Thamrin dan toko ritel Debenhams di seluruh Indonesia.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan fenomena tersebut sebagai hal yang normal dalam bisnis. Ia mengatakan tumbangnya sejumlah toko ritel terjadi bukan karena penurunan daya beli, namun karena pelanggan atau pembeli yang mulai berkurang. (Ant/icl)

tag: #pertumbuhan-ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...