Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 30 Nov 2017 - 05:03:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Kata Pengamat Soal Ekonomi Hanya Tumbuh 5 Persen

48dayabeli.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ekonom senior Umar Juoro menilai ekonomi Indonesia bisa menjadi "ekonomi lima persenan" mengingat pertumbuhan kredit yang masih relatif melambat dalam beberapa tahun terakhir.

"Dengan pertumbuhan kredit hanya sekitar 8-10 persen, maka ekonomi Indonesia menjadi "ekonomi yang tumbuh lima persenan", bahkan sampai tahun 2019," ujar Umar Juoro saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Stabilitas Tanpa Akselerasi" di Jakarta, Rabu (29/11/2017)

Pertumbuhan kredit memang masih memperlihatkan perlambatan. Berdasarkan data, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit perbankan pada Oktober 2017 mencapai 8,18 persen, lebih baik dari September 2017 sebesar 7,86 persen.

Padahal sebelumnya pertumbuhan kredit mampu tumbuh di atas 10 persen atau `double digit`. Kendati demikian, Umar memprediksi pertumbuhan kredit tahun depan akan membaik.

"Pada 2018, pertumbuhan kredit bisa mencapai sekitar 10 persen," katanya.

Menurut Umar, saat ini bank masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit seiring dengan permintaan terhadap kredit yang berkualitas juga melemah.

Bank juga masih sibuk dengan restrukturisasi tingkat kredit macet walaupun tingkatannya masih terkendali di level 3 persen.

"Selain itu, belum ada sektor ekonomi yang menjadi `leading sector` dalam mendorong perkembangan ekonomi yang membuat bank dapat menyalurkan kredit lebih besar," ujar Umar.

Pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas, lanjut Umar, bukan merupakan fokus perbankan, kecuali bank BUMN yang ditugaskan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

Ketidakcocokan (mismatch) dana jangka pendek untuk penggunaan proyek jangka panjang, banyaknya proyek infrastruktur yang tingkat imbal hasil atau Internal Rate of Return (IRR) - nya rendah, permasalahan tarif, dan permasalahan struktural seperti pembebasan tanah, merupakan permasalahan yang tidak mudah dihadapi bank.

Umar menambahkan, ttransmisi kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI) yang belum optimal juga mengakibatkan pertumbuhan kredit hingga kini masih relatif melambat. Penurunan suku bunga acuan belum memberikan pengaruh yang signifikan dalam transmisi ke perbankan, baik dalam bentuk penurunan bunga pinjaman maupun pertumbuhan kredit. (Ant/icl)

tag: #pertumbuhan-ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 26 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan ...
Berita

Ketua DPD PAN Ahmad Fauzi Nilai Zulkifli Hasan Layak Lanjutkan Ketum PAN

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD PAN Kabupaten Labuhanbatu Utara sumut Ahmad Fauzi Syahputra menilai, Zulkifli Hasan layak dan pantas untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum), PAN ...