JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Hadi Tjahjanto mengatakan, perkembangan lingkungan strategis baik dalam tataran global, regional maupun nasional yang dinamis merupakan determinan dalam menentukan konsep pertahanan negara.

Hal itu diutarakan KSAU Marseka Hadi terkait perspektif ancaman kontemporer, baik yang berdimensi militer murni maupun non-militer atau campuran diantara keduanya.

"Mengacu pada pemahaman ini maka di dalam menentukan visi dan misi serta program-program prioritas TNI kedepan, sangatlah diperlukan suatu pemahaman terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul yang disebabkan oleh adanya interaksi diantara 3 faktor, yaitu dinamika perkembangan lingkungan strategis, instrumental input dan paradigma nasional serta tugas dan fungsi yang diemban oleh TNI," kata Hadi saat uji kelayakan dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Selanjutnya, Hadi menjelaskan secara singkat perkembangan lingkungan strategis dan pengaruh terhadap tataran global, regional sampai dengan nasional.

Fenomena yang paling mudah, kata dia, bisa diamati telah terjadi perubahan fundamental terhadap konstalasi politik dunia, setelah runtuhnya Uni Soviet.

"Polarisasi kekuatan dunia yang semula bipolar berubah menjadi unipolar, dimana negara adidaya tunggal dalam sistem politik dunia. Namun demikian konstelasi tersebut tidak menemukan kestabilan. Sehingga muncul polar-polar kekuatan baru di berbagai belahan dunia," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Hadi, konstelasi tersebut kini menjadi uni multi polar, dan membuat super power tidak mampu melaksanakan tindakannya secara unilateral, tanpa adanya bantuan kekuatan-kekuatan regional lainnya.

"Dan begitupun sebaliknya, kondisi ini nampaknya akan stabil untuk beberapa dekade ke depan," tukasnya. (icl)