JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebagai partai besar, Golkar seharusnya tidak lagi mengandalkan pada seorang Ketua Umum saja melainkan harus bisa segera bersikap dan menentukan pilihan sebelum Pemilu digelar.
"Kalau seperti ini jadi terkesan Golkar mengayun-ngayun. Apakah Partai Golkar akan jadi partai besar? Atau stagnan?" kata Pengamat politik Siti Zuhro dalam acara Sarasehan Nasional dengan tema Merumuskan Pembaharuan dan Kebangkitan Partai Golkar, di Hotel Manhattan, Jakarta, Minggu (10/12/2017).
Untuk itu, dia mengusulkan agar partai penguasa Orde Baru ini lebih berempati kepada masyarakat dan mementingkan kepentingan masyarakat luas di masa mendatang.
"Kita mengusulkan Golkar ke depan harus timbul nuansa yang luar biasa. Golkar belum menunjukan empatinya kepada masyarakat yang tidak beruntung. Jadi tolong dibunyikan kalau mau jadi pemenang partai 2019. Tidak cukup hanya mengandalkan ketum tapi memperbanyak caleg-caleg yang the best dan punya integritas," katanya.
Menurut Zuhro Partai Golkar harus mengejar ketinggalan dari partai-partai lain jika ingin menjadi pemenang di pemilu 2019.
"Golkar harus kejar ketertinggalan saat ini," tandasnya. (aim)