JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Dunia hiburan saat ini bak gudang gula yang diserbu oleh segerombolan semut yang ingin menyantap gula tersebut.
Betapak tidak, saat ini seluruh masyarakat Indonesia baik tua maupun muda sangat haus hiburan.
Hal ini terjadi karena banyaknya problema bangsa yang semakin mengkhawatirkan tanpa adanya kejelasan penyelesaian masalah dengan tuntas.
Banyak masyarakat dari berbagai elemen mencoba keberuntungan di dunia hiburan. Bahkan tidak sedikit juga yang bertindak sebagai penikmat atau pengamat dadakan.
Dari profesi sebagai musisi sungguhan sampai dengan yang berprofesi sebagai pembisnis bahkan tak sedikit yang berasal dari kalangan birokrat atau aparat pemerintah serta pengacara.
Seperti baru-baru ini hadir sebuah band bernama Vertical Blue yang beranggotakan dua orang berlatar belakang advokat yang sudah sama-sama lama melanglang buana di dunia acting atau perfilman.
Mereka sepakat untuk membuat band bersama karena merasa mempunyai kesamaan genre musik dan kesamaan visi dan misi.
Mereka adalah Gilbert Marciano yang menjadi drummer di Vertical Blue dan M Firdaus Oiwobo SH sebagai vocalis. Saat ini mereka masih berprofesi sebagai seorang pengacara dikantor hukumnya masing-masing.
Saat ditemui di kantornya di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017), Gilbert dan Firdaus merasa cocok untuk membentuk sebuah band yang bergenre rock alternatif.
Karena menurut mereka saat ini musik rock kurang mendapat kesempatan akibat banyaknya industri musik yang mengeluarkan group penyanyi yang berbeda genre dengan mereka.
Menurut Gilbert, saat ini belum ada satu lable pun yang mengikatnya dengan kontrak.
Karenanya Gilbert berani menyetujui kontrak yang akan diajukan oleh pihak lable musik Guide Black Production.
Melalui pimpinan Lable Guide Black yang bernama Endar, Firdaus dan Gilbert sepakat lagu Band Vertical Blue mereka untuk diproduksi. Karena kebetulan lable musik Guide Black juga adalah milik Firdaus.
Selain ingin mengeluarkan album band, Firdaus dan Gilbert berencana membentuk organisasi yang akan mengawasi seluruh kegiatan music atau dunia entertaiment.
Dengan tujuan agar hak-hak para pencipta lagu dan penyanyi dapat terselamatkan. Mereka berharap lagu-lagu yang ditampilkan oleh band mereka dapat di terima di blantika musik Indonesia.
“Kami pada dasarnya sama-sama pelaku didunia seni. Makanya walaupun kami sudah melakukan kegiatan lain, tetap saja kami kembali lagi untuk meramaikan jagat hiburan Indonesia,” ujar Firdaus.
Diakuinya, karena darah yang mengalir pada kedua pengacara ini adalah darah seni, maka mereka tetap eksis di dunia sinetron dan advokat.