Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 19 Jan 2018 - 11:09:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Dua Minggu Lagi Panen Raya, Impor Beras Rugikan Petani

95DJ.jpg
Daniel Johan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan menegaskan, petani akan merugi bila Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tetap melakukan impor 500 ribu ton beras. Sebab, sampai saat ini belum ada jaminan dari pemerintah bahwa Perum Bulog akan menyerap gabah petani saat panen raya dengan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Ia pun menyatakan pada Februari 2018 ini petani akan melakukan panen raya, sehingga adanya kekurangan stok beras tidak mungkin terjadi.

"Dua minggu lagi petani akan panen raya," kata Daniel saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Politisi PKB ini pun tidak menampik bila banyak pihak menaruh kecurigaan atas kebijakan yang dilakukan Menteri Perdagangan soal impor beras ini.

Mengingat, setiap kebijakan impor yang dilakukan pemerintah harusnya dibahas terlebih dahulu setahun sebelum putusan itu dikeluarkan.

Pasalnya, alasan impor beras untuk menghindari kekosongan stok sebelum masa panen raya tidak didasari dengan data dilapangan.

"Tidak bisa secara mendadak. Yang jelas impor adalah suatu kebijakan yang tidak tepat," tegasnya. (icl)

tag: #harga-pangan  #impor-beras  #komisi-iv-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

DPR Soroti Kasus di Karawang: Kekerasan Seksual Tak Bisa Selesai di Luar Peradilan, Pemaksaan Perkawinan Bisa Dipidana

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 08 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menyoroti kasus miris dugaan pemerkosaan yang dialami mahasiswi di Karawang, Jawa Barat, yang kemudian dimediasi untuk ...
Berita

Telkom Optimalkan ESG dalam Strategi Korporasi, Hadirkan Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) bukan sekadar tren global atau bentuk kepatuhan terhadap regulasi, melainkan telah menjadi kerangka strategis ...