JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tidak ambil pusing dengan keputusan Wakil Ketua MPR Mahyudin yang ingin memakai jalur perorangan dalam Pemilu Legislatif 2019.

Menurut dia, hak Mahyudin untuk tidak ingin memakai berdera Golkar lagi.

"Itu hak Pak Mahyuddin untuk maju menjadi Calon DPD RI. Partai Golkar sendiri masih melakukan orientasi fungsionaris dalam rangka rekruitmen Calon Anggota DPR RI," kata Ace saat dihubungi TeropongSenayan, Sabtu (31/3/2018).

Mahyudin beralasan banyak ide dan gagasannya kurang sejalan dengan pengurus partai. Ketidaksejalanan itu juga berkaitan dengan kebijakan partai tentang cita-cita, perjuangan kader, pemberantasan korupsi, dan tentang prinsip prestasu, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT).

"Jika kebijakan Partai Golkar dinilai tidak sejalan dengan pandangannya, apakah berarti semua kebijakan harus sesuai dengan kehendaknya? Tentu tidak," kata Ace.

Partai sendiri, lanjut Wakil Komisi VIII DPR RI ini, telah mengambil kebijakan sesuai mekanisme organisasi.

"Pengambilan keputusan melalui rapat harian dan rapat pleno," tandasnya.

Sebelumnya Wakil Ketua MPR Mahyudin memutuskan akan maju sebagai calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2019 melalui jalur perseorangan. Pada agenda politik lima tahunan tersebut, dia tidak akan menggunakan bendera Partai Golkar.

"Setelah melalui perenungan cukup panjang, akhirnya saya mengambil keputusan yang mungkin sangat menentukan arah karier politik saya," kata Mahyudin saat dihubungi, TeropongSenayan, di Jakarta, Sabtu (31/3/2018).(plt)