JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Bambang Soesatyo merespons pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs USD hari ini, Rabu (25/4/2018) hampir tembus ke angka Rp 14.000 atau persisnya Rp 13.970/U$.
Bamsoet panggilan akrabnya, meminta pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan BI segera membuat langkah-langkah antisipatif demi menjaga stabilitas rupiah agar kembali normal.
Menurutnya, jelang bulan suci Ramadhan ini berbagai aspek yang memengaruhi kurs rupiah harus dipantau lebih serius lagi.
“Mengingat stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting, terutama karena akan ada peningkatan konsumsi kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadhan,” ujar Bamsoet, di komplek parlemen, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN untuk terus melakukan efisiensi di tengah pelemahan rupiah saat ini.
Politisi Golkar ini berharap, pelemahan nilai tukar rupiah tak berimbas kepada kenaikan tarif dasar listrik.
“Karena pemerintah sudah berjanji bahwa tarif listrik tidak akan mengalami kenaikan lagi hingga 2019,” tegas dia.
Bamsoet juga menyarankan pemerintah untuk mengangkat kurs rupiah, dengan mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera memberikan insentif ekspor.
“Tujuannya untuk mendapatkan surplus perdagangan serta mengurangi neraca keseimbangan primer negatif,” Bamsoet menjelaskan.
Selain itu, saran lain dari Bamsoet adalah memacu kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam menarik investasi.
Menurutnya, BKPM harus proaktif melakukan hubungan kerja sama bilateral dan multilateral dengan Negara-negara maju serta mengundang para pengusaha untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia.
“Ini demi meningkatkan investasi,” pungkasnya. (Alf)