JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pemerintah telah gagal dalam menjaga keamanan karena peristiwa teror berantai yang terjadi saat ini tidak bisa dicegah dengan baik.
Ia mencontohkan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob pada Rabu (9/5/2018) pekan lalu, dimanamarkas pasukan elit Kepolisian dapat kebobolan hingga mengakibatkan empat anggota Brimob meninggal dunia.
"Jelas ini kegagalan dalam menjaga keamanan, meskipun kita kutuk dan ucapkan bela sungkawa pada para korban tapi kita harus merefleksikan apa yang terjadi bahwa aparat gagal menjaga keamanan bahkan di Mako Brimob sendiri sehingga itu bukan kelalaian tapi kegagalan dalam mengatasi keadaan," kata Fadli Zon di komplek parlemen, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Untuk itu, ia meminta agar pemerintah mengungkap kasus tersebut secara tuntas dan transparan. Menurutnya, kasus tersebut harus diungkap agar rentetan teror yang terjadi di Surabaya apakah ada hubungannya dengan kasus kerusuhan di Brimob.
"Apakah ini rangkaian kejadian setelah yang terjadi di Brimob karena selang sehari? Sehingga diungkap apa yang sebenarnya terjadi di Mako Brimob. Apakah betul karena murni kelalaian? Tapi kenapa mereka punya alat komunikasi tapi kenapa mereka bisa live instagram, kan luar biasa. Apakah karena makanan atau sebab lain," kata Fadli penasaran.
Lebih lanjut, Fadli meminta, kegagalan pemerintah dalam hal mengamankan keadaan jangan kemudian mengkambinghitamkan DPR RI karena penundaan revisi RUU Terorisme. Sebab, penundaan RUU Terorisme justru merupakan permintaan dari pihak pemerintah.
"Harus dievaluasi kepemimpinan menanggulangi keadaan di Indonesia. Anggaran cukup, jangan tiba-tiba salahkan DPR, kejadian di mako tidak ada urusannya dengan UU karena dalam maksimum security," tandas Waketum DPP Partai Gerindra itu. (Alf)