Opini
Oleh Azwar Siregar pada hari Sabtu, 19 Mei 2018 - 11:14:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Ustadz Bachtiar Nasir, Mau Kemana Sir?

31Azwar-Siregar.jpg.jpg
Azwar Siregar (Sumber foto : Istimewa)

Kemarin saya membaca diskusi menarik di Group Whatsapp emak-emak Militan Merah Putih, sekilas saya baca undangan menonton online seminar yang di-host-in Ustadz Bachtiar Nasir.Kurang lebih saya sepaham dengan diskusi menarik para emak-emak disana yang menilai langkah ala Kuda Catur UBN yang susah dinilai tapi sepertinya mudah diprediksi.

Sebagai salah satu ulama yang menjadi panutan umat, saya sedih melihat gerak-jejak UBN dan beberapa Ulama lainnya. Di saat umat butuh persatuan untuk memuliakan kembali nama Islam, beberapa barisan ulama terkesan justru menjadi pemecah-belah suara umat.Saya tentu saja sangat hormat dengan nama-nama seperti Jenderal Gatot Nurmantyo, Bang Rizal Ramli apalagi Tuan Guru Bajang. Mereka tokoh-tokoh Nasional yang begitu fenomenal, tapi pertanyaan saya: "Apakah fenomenal bisa menjadi syarat maju untuk Capres di 2019 nanti?"

Sangat naif, andai beberapa Ulama penggerak Aksi Damai 212 yang menyatukan umat untuk menekan rezim sekarang terhadap kasus hukum penistaan agama beberapa tahun yang lalu justru sekarang berupaya membuat poros ketiga yang akan memecah suara umat Islam.

Berulangkali saya tulis, berkacalah ke Sejarah Pilgub DKI, baik putaran pertama maupun putaran kedua, suara Ahok yang menjadi Petahana tetap sama, yaitu 42 %. Artinya suara Umatlah yang terpecah dengan munculnya poros ketiga.Andai saja Ahok masa itu bisa "menambah" suara 9 persen lagi, tidak perlu ada putaran ketiga dan "taik..taik" akan tetap bergaung dari Balaikota Jakarta.

Jadi wacana poros ketiga menurut hemat saya adalah upaya licik untuk kembali memecah suara umat dan suara rakyat yang menginginkan perubahan.
Padahal sebagai ketua partai sekaligus pengamat politik kelas kedai kopi, saya sepakat, untuk memenangkan gerakan perubahan 2019 nanti, satu-satunya cara adalah semua "oposisi" menyatukan suara dengan menunjuk satu calon melawan Petahana sekarang. Tanpa berniat merendahkan ketokohan dan kemampuan para tokoh-tokoh yang lain, calon terbaik dan terkuat yang dimiliki oposisi saat ini hanya mengerucut di satu nama , Prabowo Subianto.

Sekarang, untuk kita renungkan bersama: "Kenapa harus Prabowo calon penantang dari Gerakan Perubahan ?"

Pertama, Prabowo memiliki Perahu milik sendiri untuk bertarung ke Pilpres, tinggal ajak PKS jadilah perahu meluncur berlomba dengan perahu rezim sekarang.
Tinggal kita semua bersedia tidak ikut diperahu tersebut dan mendayung ikhlas sekuat tenaga dan mengajak yang lain bersama-sama?
Pertanyaannya, diantara nama-nama yang digadang diatas, siapa yang sudah memiliki perahu?

Kedua, Elektabilitas Prabowo paling tinggi, bahkan andai lembaga-lembaga survey mau jujur dengan hasil survey mereka, saya yakin nama beliau jauh diatas petahana sekarang.

Dahulu di Pilpres 2014 saja disaat begitu banyak rakyat yang terbuai dan tidak sadarkan diri dengan janji manis dan pencitraan habis-habisan, Pak Prabowo cuma kalah tipis.
Catat, Kekalahan beliau penuh dengan seribu catatan dan sejuta misteri.

Makanya saya sangat yakin kalau Pilpres mendatang Prabowo akan menang mudah kalau suara umat tidak terpecah dan tidak ada lagi si Profesor Pengkhianat.
Pertanyaannya, siapa diantara nama-nama rencana dari Poros ketiga yang elektabilitasnya setinggi Prabowo Subianto?

Ketiga, Prabowo dekat dan didukung Habib Rizieq Shihab. Mau diakui atau tidak diakui, nama HRS adalah magnet utama dari Aksi Damai 212 yang begitu fenomenal.
HRS berulangkali secara simbolis menerima orang-orang dekat Prabowo.

Walaupun belum ada pernyataan resmi, tapi saya yakin sama seperti Pilgub DKI, HRS akan mendukung sepenuh hati HRS.Lagipula tidak mungkin kubu sebelah yang sudah menista dan membully beliau habis-habisan akan didukung Habib.

Belum lagi masalah kesiapan dana, tolong di Bold, dana milik sendiri bukan sokongan para cukong, Prabowo paling siap bertempur. Tentu bila perlu kita urunan dana, tenaga, pikiran dengan ikhlas untuk memenangkan Prabowo Subianto untuk menyelamatkan Negara tercinta ini. Kalau Perahu, Elektabikitas, dukungan mayoritas umat dan dana semua ada di Prabowo, kenapa masih ada upaya memecah konsentrasi?

Kalau boleh saya balik bertanya kepada para ulama atau kalian penggagas poros ketiga : "Sebenarnya, apa masalah kalian dengan Prabowo Subianto?" Beliau dekat dengan para ulama dan dibenci kelompok Islamphobia.

Para ulama dan tokoh-tokoh bangsa yang terhormat, kekuasaan memang menggoda, karena berkuasa kurang lebih sama dengan berpuasa, kesulitan terbesarnya adalah menahan godaan dan syahwat yang kadangkala justru lebih kuat terhadap para ulama.

Tugas saya sebagai bagian dari umat untuk saling mengingatkan, ayo berpikir rasionalis dan realistis. Kalau mendukung dan menyatukan suara umat sudah cukup berat, paling tidak jangan merusak barisan yang sudah ada.

Sayup-sayup teringat perintah tegas Imam Sholat Subuh pagi ini,
"
?????? ??????????? ??????? ?????????? ??????? ???? ??????? ??????????
”Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat.”
Dan setan-setan pun makin gencar berusaha memecah barisan.

#KomunitasKomunikasiCintaIndonesia
#RPP2019
#RamadhanHariKetiga
#2019PrabowoPresiden

TeropongKita adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongKita menjadi tanggung jawab Penulis

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...