JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Komnas HAM untuk mengusut tuntas kematian wartawan Kemajuan Rakyat, M Yusuf (45) yang diduga tidak wajar.

Menurutnya, apapun motif kematian wartawan dalam sel penjara, merupakan insiden sewenang-wenang dan memilukan untuk pers di tanah air.

"Menurut saya harus ada keberanian untuk mengungkap kebenaran jangan sampai kebenaran itu ditutupi untuk kepentingan orang tertentu, yang saya kira tentu saja merupakan satu wujud ketidakadilan bagi keluarga almarhum," kata Fadli kepada awak media, Kamis (28/6/2018).

Fadli menegaskan, siapapun yang diduga terlibat atas kematian M Yusuf di penjara harus diungkap.

"Jadi harus dibongkar, mereka yang terlibat dalam penganiayaan, intimidasi atau bahkan masuk dalam kategori pembunuhan harus diungkap, dan diberi sanksi sesuai hukum kita yang berlaku," pinta Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan, tugas jurnalistik merupakan bagian dari pilar demokrasi Indonesia keempat.

"Jadi saya kira tugas jurnalistik itu dilindungi, termasuk dalam keadaan perang pun itu dilindungi," bebernya.

"Karena itu saya kira terkait dengan adanya dugaan kekerasan yang dialami terhadap awak pers sangat memprihatinkan dan harus dihentikan, karena tentu bertentangan dengan semangat konstitusi dan demokrasi kita," pungkas Fadli.(yn)

Diketahui, keluarga Muhammad Yusuf, wartawan Kemajuan Rakyat dan Berantas News, yang tewas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kotabaru pada Minggu 10 Juni lalu akan menggugat Polres Kotabaru dan Kejaksaan Negeri Kotabaru.

Istri almarhum Yusuf, T Arvaidah menyerahkan teknis materi gugatan kepada tim pengacara yang sejak awal kasus bergulir sudah mendampingi almarhum suaminya.

“Ada kematian tidak wajar. Saya dilarang masuk ke ruang visum karena petugas medis beralasan saya tidak kuat melihat jenazah. Jadi saya menunggu di luar ruangan,” kata T Arvaidah kepada media beberapa waktu lalu.(yn)