Opini
Oleh ; Eep Saefullah Fatah pada hari Selasa, 10 Jul 2018 - 00:28:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Jangan "Beternak Kebodohan", Sekalipun Banyak Investor Siap Membiayai

86eef-saefulloh-fatah.jpeg.jpeg
Eep Saefullah Fatah (Sumber foto : Ist)

1.Ubahlah 'cara mengaji yg keliru' manakala kita hanya mengaji tekstual semata-mata tanpa peduli kontekstual;

2.Umat Islam hrs berhenti membuat 'kerumunan'(hanya sebatas mengumpulkan massa), tp bangunlah 'barisan' (organisasi dan jaringan)

3.Berhentilah meluapkan 'kemarahan' (emosional yg destruktif), mulailah bangun 'perlawanan' (legal dan konstruktif);

4.Kecerdasan politik umat harus diasah terus menerus. Sehebat apapun seorang politisi, klo kecerdasannya tdk sesuai kontektual, tdk akan berguna;

5. Teknologi merupakan salah satu 'kendaraan politik' tercanggih abad 21;

6. PQ = POLITICAL QUOTIENT, atau Kecerdasan Politik, unsurnya ada 3 point:
a. Kemampuan membangun 'Kesadaran' politik;
b. Kemampuan membentuk 'Kekuatan' politik;
c. Kemampuan merebut 'Kesempatan' politik;

7. Unsur 'Kesadaran' politik ada 3 point:
a. Pengetahuan;
b. Empati;
c. Aktivasi;

8. Pengetahuan sesorang thd kondisi politik tdk serta merta membangun kesadaran politik;

9. Empati seseorang menjadikan pengetahuan politiknya hidup, lalu menjadikan seseorang bergerak (aktivasi);

10.Suara umat Islam pd pemilu 2014, yg diwakili partai Islam hny 31%. Umat Islam mayoritas, namun tdk mjd kekuatan politik;

11. Contoh lain tdk adanya 'Kesadaran' politik: Misalnya, tidak adanya mobilisasi dana infaq Jumat masjid se-Indonesia utk disumbangan ke Rohingnya;

12. Hak politik hrs ditegakkan scr individu yakni hak sbg warga negara. Sifatnya fardhu 'ain. Dengan cara bangunlah kesadaran akan hak2 sbg warga negara;

13. Kalau kita hrs 'bangun', maka hrs ada 'kekuatan' utk bangun. Klo kita mau 'menang', maka hrs ada 'kesadaran' utk menang;

14. Unsur 'Kekuatan' politik terdiri atas 4 point:
a. Memperkuat diri sendiri;
b. Memperkuat kelompok;
c. Memperkuat organisasi;
d. Memperkuat jaringan

15. Tidak ada Islam tnp berjamaah. Tdk ada jamaah kecuali dg kepemimpinan. Tdk ada kepemimpinan kecuali dg ketaatan;

16. Umat Islam suka membangun organisasi tp tdk suka memperkuat jaringan

17. Kapitalisasi hal2 yg membuat kita kuat sementara kelemahan kita, mari kita selesaikan dibawah meja;

18. Jadikan masjid utk membangun jaringan ke-ummat-an, jangan jadikan masjid golongan dan kelompok;

19. Unsur 'Kesempatan' politik terdiri atas 2 point:
a. Mempengaruhi kebijakan;
b. Berkuasa;

20. Klo sdg tdk berkuasa, aktiflah pengaruhi kebijakan politik yg ada dg berbagai cara (yg baik);

21. Informasi dan pengetahuan adalah kekuasaan, barangsiapa yg menguasai keduanya mereka berkuasa;

22. Jgn haramkan diri kita, kelompok kita dan organisasi kita berkuasa (eksekutif, maksudnya);

23. Kalau hal itu kita lakukan, kita hny akan jd korban kekuasaan, bukan subjek kekuasaan;

24. Tidak ada peradaban dunia yg dibentuk oleh mayoritas. Peradaban dan perubahan itu dibangun oleh minoritas kreatif. Ktk semua org mengatakan tdk mungkin, minoritas kreatif berkata mungkin dan dia menunjukkannya dg data dan fakta2. (Arnold J. Toynbee)

25. Politik yg cerdas itu 'pertukaran'. Sebaliknya politik yg bodoh itu 'transaksi';

26. Jgn munculkan tokoh menjelang pemilu tp bangunlah tokoh tiap hari. Sepanjang hayat harus kampanye;

27. Kita hrs mengubah umat Islam dr 'massa' menjadi 'warga negara', yg kualitasnya ada 5 point:

1. Jadilah warga negara yg tahu dan pandai mjg haknya;
2. Warga negara itu tahu hak org lain dan org byk dan tahu cara menunaikan hak tsb msg2;
3. Warga negara itu mrk yg tdk tergantung kpd orang lain hatta kpd pemimpinnya kecuali pd dirinya sendiri;
4. Warga negara itu proaktif tdk menunggu;
5. Melawan dg cara beradab dan dewasa.

Terima kasih.(KONF/eramuslim.com)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pemilu-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...