JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --RUU Ekonomi Kreatif menjadi satu dari 50 RUU yang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas Tahun 2018.
DPR menargetkan pengesahan RUU Ekonomi Kreatif tersebut rampung tahun depan.
Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah mengatakan pembahasan RUU Ekonomi Kreatif sudah dapat dimulai tahun 2018 ini.
"Saya melihat ada kesepahaman semua Fraksi di Komisi X untuk memulai pembahasan RUU Ekonomi Kreatif ini. Jika tak ada aral melintang, tahun 2019 sebelum DPR periode 2014-2019 berakhir kita memiliki UU Ekonomi Kreatif," ujar Anang di sela-sela Sidang Paripurna DPR, Selasa (28/8/2018).
Politisi PAN ini menjelaskan, keberadaan UU Ekonomi Kreatif cukup penting dalam pengembangan dan penguatan ekonomi kreatif di Indonesia.
Menurut dia, UU tersebut bisa jadi pegangan bagi pemerintahan baru mendatang 2017-2024. "Saya kira, DPR dan pemerintah saat ini harus memberikan legacy positif berupa produk UU yang mensupport keberadaan ekonomi kreatif," terang Anang.
Musisi asal Jember ini menambahkan, performa ekonomi kreatif di Indonesia mengalami tren positif dari tahun ke tahun. Seperti tahun 2016, produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif mencapai Rp 922,58 triliun atau naik dari tahun 2015 yang hanya mencapai Rp. 852,56 Triliun.
"Saya meyakini, dengan dukungan sistem berupa regulasi yang kondusif, performa ekonomi kreatif akan lebih meningkat dan menjadi tulang punggung baru bagi ekonomi kita," tandas Anang. (Alf)