Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 09 Okt 2018 - 14:42:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Miftahul Jannah Tahu Ada Aturan Larangan Berhijab di Judo

5Miftahul-Jannah-atlet-Judo.JPG.JPG
Miftahul Jannah (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Atlet judo Indonesia Miftahul Jannah harus didiskualifikasi di ajang Asian Para Games 2018 saat akan berlaga lantaran mengenakan hijab. Sebenarnya wanita asal Aceh itu mengetahui aturan adanya larangan berhijab dalam pertandingan judo.

Lantas apa yang membuat Miftahul Jannah tetap nekat ingin bertanding?

Miftah tampil di kelas -52 kg kategori low vision blind judo. Pertandingan digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018). Miftahul dijadwalkan menghadapi judoka Mongolia, Oyun Gantulga.

Insiden itu muncul menjelang Miftah naik gelanggang. Wasit meminta Miftah melepas hijab karena dianggap sebagai penutup kepala. Aturan internasional melarang. Keamanan menjadi alasannya.

Miftah sudah mengetahui aturan tersebut. Tapi, dia bersikukuh untuk mengenakan hijab. Dia menganggap sebagai prinsip hidup. Dia menerima saat didiskualifikasi.

"Kalau kemarin, kan sebelumya Miftah sudah tahu, kalau untuk blind judo itu nggak boleh pakai hijab. Apalagi itu udah tertera di IJF (Federasi Internasional Judo), Miftah ingin menerobos itu semua," kata Miftah kepada wartawan di rumah dinas Menpora, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Selasa (9/10/2018).

Miftah pun mendapat kabar peraturan itu diterapkan dari pelatihnya. Namun, dia tetap ingin maju di pertandingan.

"Ketika di hari H, setelah pelatih ikuti technical meeting, salah satu pelatih kasih kabar ke Miftah. Miftah buat miftah ada kabar buruk. 'Apa sense?' Sense itu bilang, di pertandngan nanti itu tidak boleh pakai hijab karena dianggap sebagai pelindung di kepala," ujar Miftah.

Menanggapi peraturan itu, Miftah menganggap peraturan itu harus dijalani. Namun, dia pun memiliki prinsip yang harus dijalani pula.

"Dan Miftah menjawab sesuai dengan komitmen Miftah, apapun yang terjadi itu memang aturan harus dijalankan, dan Miftah punya perinsip yang harus Miftah jalankan," kata Miftah.

"Ketika sudah sampai di matras, wasit suruh buka dan Miftah tetap enggak. Miftah tetap jalani aturannya juga. Meski Miftah sedikit salahi aturannya," dia menambahkan.

Penanggung jawab pertandingan judo Asian Para Games 2018, Ahmad Bahar, menyatakan ada aturan pertandingan judo tidak diperbolehkan memakai hijab saat masuk matras. Aturan itu sudah disosialisasikan saat technical meeting yang berlangsung Minggu (7/10/2018).

"Permasalahan itu karena aturan. Aturan di judo itu atlet tidak diperkenankan memakai hijab pada saat masuk matras," kata Bahar saat dikonfirmasi.

"Tapi, karena atlet ini tidak mau melepas dan memang sudah prinsip mau bagaimana lagi. Itu juga sudah peraturan," ujar Bahar tanpa menjelaskan detail bunyi aturan tertulis tersebut.(yn)

tag: #asian-para-games-2018  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Gerindra Bisa Panen Kemenangan Pada Pilkada Serentak di Papua

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 27 Jul 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai Partai Gerindra bisa meraih kemenangan besar dalam Pilkada Serentak ...
Berita

Langkah Puan dan DPR Dialog dengan Negara Melanesia Dinilai Sebagai Upaya Jaga Papua

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin DPR bertemu negara-negara rumpun Melanesia dengan salah satu poin pembahasan adalah terkait perkembangan di Papua. Hal ini dinilai ...