Berita
Oleh Inas N Zubir (Ketua Fraksi Hanura DPR-RI) pada hari Jumat, 16 Nov 2018 - 15:29:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Sandi Hanya Bicara Emak-emak, Jokowi Sudah Bekerja untuk Ibu-ibu Prasejahtera

26INAS-NASRULLAH-3.jpeg.jpeg
Inas N Zubir (Sumber foto : Ist)

Kondisi ibu-ibu prasejahtera pasca krisis moneter tahun 1997 cukup memprihatinkan karena sebagian besar dari suami-suami mereka kehilangan pekerjaan serta minim-nya perhatian pemerintahan pada saat itu hingga tahun 2014 kepada non tenaga kerja Indonesia yang salah satunya adalah ibu-ibu prasejahtera.

Kondisi ibu-ibu prasejahtera tersebut mendapat perhatian khusus dari Jokowi ketika beliau memulai memimpin pemerintahan Indonesia, dimana kemudian beliau memerintahkan salah satu BUMN, yang bertugas mengurusi UMKMK yakni PT. Permodalan Nasional Madani(PNM) untuk menyertakan juga ibu-ibu prasejahtera dalam program UMKMK.

PT. Permodalan Nasional Madani adalah BUMN yang didirikan pada tahun 1999, awalnya mengemban tugas khusus memberdayakan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), hingga kini hasilnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air, kemudian dikenal dengan kelompok ulam.

Sejak tahun 2015, PNM mulai menggelontorkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera yang disingkat menjadi sebutan Mekaar, dimana program ini sangat spesifik karena nasabahnya adalah perempuan.

Proses untuk menjadi nasabah mekaar di PT. PNM tidaklah rumit, cukup dengan mengumpulkan ibu-ibu pra sejahtera sejumlah kurang lebih 30 orang di lingkungan RW didalam radius dua kilometer dimana penghasilan keluarga-nya hanya sekitar 800 ribu rupiah per bulan, kemudian menghubungi PT. PNM agar mengirim Account Officer program Mekaar untuk mendapatkan bantuan program pembiayaan sebesar Rp 2 juta per keluarga pra sejahtera tanpa jaminan untuk membiayai usaha produktif seperti menjual berbagai minuman, jual pulsa, jual bunga tabur, jual aneka gorengan dan sebagainya.

Program Jokowi melalui PT. PNM, adalah program yang selain pembiayaan juga mengajak ibu-ibu prasejahtera merubah perilaku untuk peningkatan kerukunan, kekeluargaan, gotong royong, mencintai budaya menabung dan komit menyisihkan pendapatan untuk mengembalikan pinjaman seminggu sekali kepada Account Officer PT. PNM dalam sebuah pertemuan bersama yang dihadiri oleh seluruh nasabah mekaar.

Bertatap muka langsung dengan account officer adalah syarat mutlak karena PT.PNM dapat mendeteksi berbagai masalah melalui account officer-nya untuk kemudian dipecahkan bersama dengan nasabah mekaar, serta para ibu-ibu prasejahtera juga dapat berbagi pengalaman usahanya, apabila ada nasabah mekaar yang ngemplang maka harus ditanggung renteng bersama.

Sepanjang tahun 2015 ketika program mekaar ini mulai diluncurkan, jumlah nasabah hanya 400 ribu saja, dan hingga hari ini jumlah nasabah mekaar telah mencapai 3.6 juta, diharapkan pada semester 1 tahun 2019 akan mencapai 4 juta nasabah dan semua itu dilakukan secara senyap tanpa pencitraan demi mengangkat harkat dan martabat ibu-ibu prasejahtera agar dapat mandiri, dan program ini digerakan tanpa gembar gembor atau ngoceh kesana kemari. (*)

tag: #jokowi  #partai-hanura  #sandiagauno  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement