PALEMBANG (TEROPONGSENAYAN) --Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amingeram dengan masyarakat yang masih percaya denganisusoal anti-Islam dan PKIyang disematkan kepada pasangannya, Capres Jokowi.
Ma'ruf menyebut orang yang masih percaya dengan hoakstersebut dengan kata 'oon' alias bodoh.
"Namanyaoonkalau percaya hoaks. Udah jelas fitnah masih percaya,oon. Apa di Sumsel masih banyak orangoon?.Buyan (bodoh)kalau bahasa di sini katanya.Buyanente," ujar Ma'ruf disela peresmian posko TKD KIK SumateraSelatan, di Palembang (10/1/2019).
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, masyarakat harus pintar mengolah dan mempercayai informasi yang diterima agar tidak termakan hoaks.
"Oonente. Hoaks kok percaya, fitnah kok percaya. Harus pintar janganbuyan,buyanente," cetus mantan Rais AamPBNU ini.
Menurut Ma'ruf, ketika adanya gerakan PKI, Jokowi saat itu masih balita yakni masih berusia empat tahun. Usia tersebut sangat tak masuk akal jika dikaitkan keterlibatan Jokowidengan PKI.
Ma'ruf kemudian mengaitkan soal dirinya yabg digandeng sebagai Cawapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
"Pak Jokowi bisa saja angkat wakilnya politisi, pengusaha, bisa saja profesional, bisa saja TNI atau Polri. Tapi beliau tidak (pilih) semuanya. Tapi yang diajak mendampingi beliau adalah saya, Ma'ruf Amin, seorang kiai," tegas Ma'ruf. (Alf/cnn)