JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dewan Pimpinan Pusat Badan Kordinasi Mubaligh se-Indonesia (Bakomubin) mengimbau elite politik tidak melakukan tindakan yang menggiring pada perpecahan bangsa selama Pemilu Serentak 2019.
Ketua Umum Bakomubin, KH. Tatang M. Natsir mengatakan,Pemilu 2019 yang terdiri atas Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden harus menjadi momen penting untuk ber-tasbiqul khoirot, yakni berlomba-lomba dalam kebaikan/prestasi.
Karena itu, kata dia, pihaknya juga mengimbau seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan kehidupan politik yang yang demokratis berdasarkan Pancasila dan berpegang pada etika keadaban yang tinggi.
Hal ini disampaikan Tatang saat jumpa pers bertajuk 'Tausiyah Kebangsaan untuk Menyambut Lelaksanaan Pemilu 2019',di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Dalam kesempatan ini, Tatang didampingiSekjen Bakomubin H. Abdurrahman Tarjo, SH, dan Ketua Mejelis Syuro Bakomubin KH. Anwar Sanusi.
Tatang menegaskan, keutuhan bangsa dalam bingkai NKRI tidak boleh rusak atau terkoyak hanya karena ada Pemilu yang berlangsung lima tahun sekali.
“Jangan sampai sikap kita yang tidak demokratis dan mengabaikan keadaban dalam politik sampai mengorbankan keutuhan dan persatuan bangsa,” tegas Tatang.
Selanjutnya, terkait dengan pelaksanaan Pilpres 2019, Sekjen DPP Bakomubin H. Abdurrahman Tarjo menambahkan, bahwa bangsa ini membutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat dan memiliki jiwa nasionalisme yang kokoh.
Dia pun memandang, untuk membangun sebuah bangsa dan negara Indonesia yang dicita-citakan, yaitu bangsa dan negara Indonesia yang berdaulat, berkemajuan, beradab dan bermartabat dalam pergaulan dunia, bukanlah perkara yang mudah.
Karena itu, menurut Abdurrahman, dalam kontestasi lima tahunan ini dibutuhkan kesadaran nasional yang tinggi, yaitu jiwa nasionalisme yang kokoh dari seluruh komponen bangsa dan kepemimpinan Nasional yang tangguh, kuat dan berwibawa yang mampu mengarahkan dan atau merealisasikan cita-cita nasional. Yaitu, membangun NKRI yang utuh, kokoh dan jaya serta mampu mewujudkan kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kepemimpinan Nasional yang tangguh, kuat dan berwibawa serta jiwa nasionalisme yang kokoh yang menyatupadukan seluruh komponen bangsa, adalah modal paling utama yang akan mengantarkan kepada tercapainya kemajuan dan kejayaan NKRI tercinta,” tegas Abdurrahman. (Alf)