Opini
Oleh Yudi Syamhudi Suyuti, Koordinator Eksekutif JAKI (Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional) pada hari Sabtu, 08 Jun 2019 - 19:16:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Rencana Tatanan Asia Pasifik Baru Untuk Kemanusiaan, Keadilan dan Kedaulatan Rakyat Dirusak Jokowi

tscom_news_photo_1559996200.jpeg
(Sumber foto : Istimewa)

Saat ini konsolidasi kekuatan militer internasional yang mengarah pada terjadinya kesepakatan Asia Pasifik baru, dihancurkan rezim Jokowi, konglomerat taipan kriminal dan jaringan kekuasaannya.

Gangguan rezim Jokowi dan kelompoknya ini mengarah pada kesepakatannya dengan Cina Komunis yang mengklaim Laut Cina Selatan atas klaim kedaulatannya. Kesepakatan Jokowi ini terkait dengan proyek OBOR sebagai bagian belt road initiave.

Rezim Jokowi sengaja merusak jalan dengan cara mendelegitimasi kedaulatan rakyat di Indonesia, dimana prinsip kemanusiaan dan keadilan berada di dalamnya.

Bagi kami yang merupakan kelompok oposisi dan tidak lagi berada dalam dukungan konstelasi pemilu, termasuk pilpres 2019, tindakan atas pembunuhan dan penyiksaan rakyat saat demonstrasi 21-22 Mei 2019, menghasilkan kekecewaan mendalam bagi kami.

Sikap represi rezim Jokowi tersebut terindikasi mengamankan kepentingan kelompok taipan kriminal yang menjadi kongsi kekuasaannya demi belt road initiave.

Tentu sikap rezim Jokowi saat ini mendorong kekuatan oposisi rakyat saat ini untuk semakin mempertegas sikapnya.

Bagi rakyat Indonesia yang berada dalam kelompok oposisi rakyat, lebih memilih tegaknya kedaulatan rakyat sebenar-benarnya.

Hal ini sesuai kesepakatan sejarah melalui konsensus pembukaan UUD 45 yang ditegaskan, ""Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Dengan adanya rezim Jokowi di dalam OBOR, maka Jokowi telah merusak rencana tatanan Asia Pasifik, dimana rakyat Indonesia berhak atas kedaulatannya dalam tatanan nasional dan internasional.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...