Berita
Oleh Fitriani pada hari Sabtu, 20 Jul 2019 - 12:49:33 WIB
Bagikan Berita ini :

Gagal Ungkap Kasus Novel Baswedan, Pengamat: Waktunya Presiden Intervensi

tscom_news_photo_1563601773.jpeg
(Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peneliti Politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah menilai kegagalan tim satgas bentukan Polri dalam mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan sangat tidak masuk akal.

Menurut Dedi, kasus Novel sederhana, sementara tim satgas telah memeriksa banyak materi dan saksi, tetapi tetap tidak ada hasil meski sudah enam bulan investigasi.

"Sulit dipercaya jika benar laporan tim satgas Polri telah memeriksa alat bukti dengan detail 74 saksi, 40 di antaranya bahkan telah diperiksa ulang, 38 rekaman CCTV, juga laporan tersebut dibantu oleh Australian Federal Police, dan 114 toko bahan kimia diperiksa, lalu tidak menyimpulkan titik temu," kata Dedi, kepada TeropongSenayan, di Jakarta, pada Sabtu (20/07/2019).

"Tentu ini kontradiktif antara hasil investigasi dengan kesimpulan, padahal penanggung jawab tim langsung oleh Kapolri," imbuh Dedi geram.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP) mengatakan, bahwa kegagalan ini sudah cukup bagi Presiden untuk turun langsung menyelesaikan kasus yang berlarut. Intervensi presiden diperlukan sebagai bentuk komitmen pemberantasan korupsi.

"Kondisi ini bukan semata soal Novel, tapi lebih pada institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), secara psikologis kasus ini mengancam keamanan pekerja KPK lainnya, itulah kenapa Presiden layak ikut intervensi," ucap Dedi.

Tak hanya itu, Dedi pun menyinggung kinerja kepolisian terkait kasus Novel ini sangat mengkhawatirkan, terlebih dalam proses seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK, ada banyak nama berasal dari institusi tersebut.

"Bisa dibayangkan kapasitas kinerja mereka, jika kasus Novel tidak selesai, bagaimana hendak tangani kasus yang libatkan kerumitan lebih, korupsi hari ini jauh kebih rumit dibanding hanya soal kriminal penganiayaan Novel, dan sebagian mereka sedang ikut seleksi capim KPK, mengkhawatirkan," ungkapnya. (Bara)

tag: #novel-baswedan  #kasus-novel  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Bacakan Eksepsi, Penasehat Hukum Robby Messa Sebut Dakwaan JPU Kabur Minta Kliennya Dibebaskan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
MEDAN (TEROPONGSENAYAN) --Tim penasehat hukum terdakwa Robby Messa Nura, satu dari dua terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 tahun 2020 yang merugikan keuangan ...
Berita

Ketum SOKSI Apresiasi Putusan MK dan Ucapkan Selamat Kepada Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga mengapresiasi tinggi amar putusan MK yang menolak permohonan gugatan Paslon 01 Anies -Amin dan Paslon 03 ...