JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi menyatakan, mesin politik PAN akan terpengaruh bila memutuskan menjadi oposisi.
"Akan sulit bagi PAN kalau kemudian berada di luar kekuasan, karena ini menyangkut sumber daya-sumber daya strategis yang diperlukan untuk menggerakkan mesin politik partai," jelas Ade di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2019).
Menurut dia, berada di luar pemerintahan, maka akan membatasi kesempatan bagi internal PAN untuk mendistribusikan potensi-potensi kadernya.
Sebelumnya, Senior Instruktur DPP PAN Icu Zukafril pada Jumat (2/8) mengatakan bahwa di tingkat elite PAN masih ragu-ragu dalam menentukan sikap politik untuk menjadi oposisi karena masih berupaya masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma"ruf.
Dalam pandangan Ade, sikap ragu-ragu PAN untuk menempatkan posisinya adalah sebuah kewajaran. Sebab, pada saat pemilihan presiden, PAN berada di luar yang memenangkan pilpres.Dengan demikian, komunikasinya tidak selancar partai-partai lain yang sejak awal di dalam pendukung Presiden Joko Widodo.
"Kalau dikatakan "dua kaki" saya kira harus dilihat "case by case". Kalau dalam pilpres kan jelas posisi PAN dimana. Tapi pasca itu kan semua partai punya kemerdekaan untuk mengambil dan menentukan langkah-langkah politiknya," ujarnya.(plt)