JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta termuda periode 2019-2024 dari Partai Gerindra, Thopaz Nuhgraha Syamsul menyayangkan banyaknya politisi muda yang mencari panggung dengan mengkritisi hal-hal yang tidak penting.

Contohnya, menurut Thopaz, seperti mengkritisi budget pembuatan pin DPRD DKI yang memakan biaya Rp1,3milyar atau sekitar Rp552 juta untuk 132 orang dan Rp780 juta untuk 133 orang.

Padahal anggaran dan perencanaan tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negri (Permendagri) dan ukurannya pun sudah di tetapkan sesuai aturan.

“Sebagai politisi muda yang menginginkan Indonesia lebih baik, ayo dong kita pikirkan hal yang lebih besar atau lontarkan kritik-kritik yang membangun seperti membantu terealisasikannya program-program Gubernur DKI, Anies Baswedan seperti rumah DP 0%,” kata Thopaz dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Thopaz juga mengajak para politisi muda untuk menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah yang sedang berkembang di DKI Jakarta seperti masalah polusi udara untuk menciptakan udara yang sehat di Jakarta.

“Atau kita bahas mengenai biaya yang sangat tinggi untuk maju menjadi gubernur atau caleg pada Pemilihan Umum misalnya, kita kan tahu banyak sekali warga indonesia yang memiliki kompetensi namun tidak mampu menang lantaran modalnya minim,” ajaknya.

Selain itu, Thopaz juga menyatakan masih banyak masalah penting yang perlu dipikirkan ketimbang mempermasalahkan pembuatan pin DPRD DKI.

“Ya, ini kalau memang kita ingin benar-benar mengurai masalah dengan mendengarkan keluhan masyarakat atau berempati menjadi menjadi masyarakat,”pungkas Thopaz. (ahm)