Oleh Jihan Nadia pada hari Selasa, 03 Des 2019 - 21:50:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Blak-Blakan, Mega Ungkap Pulangkan Prabowo Saat Keleleran di Luar Negeri

tscom_news_photo_1575384658.jpg
Megawati Sukarnoputri, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri blak-blakan soal penyebab kedekatannya dengan Prabowo Subianto. Mega mengatakan dialah yang memulangkan Prabowo saat keleleran (terlunta-lunta) di luar negeri.

"Dulu saya ambil beliau yang "keleleran", saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau (Prabowo) jadi stateless"? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apapun juga beliau manusia Indonesia, pulangkan. Itu tanggung jawab kita," ujar Megawati di Istana Negara, Selasa (3/12/2019).

Megawati menyampaikan hal tersebut dalam acara "Presidential Lecture" Internalisasi dan Pembumian Pancasila yang digagas BPIP. Hadir dalam acara ini Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma"ruf Amin, para anggota Dewan Pengarah BPIP antara lain Sudhamek Wakil, Andreas Anangguru Yewangoe, Buya Ahmad Syafii Maarif, para menteri kabinet Indonesia Maju serta para kepala lembaga pemerintah.

Menurut Mega, hal itulah antara lain yang membuat dia memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan. Selain itu Mega juga mengaku dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto karena Pancasila.

"Sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? karena kalau buat saya, Pancasila itu musuh harus dirangkul, kalau Pak Prabowo musuh saya, saya suruh dia pulang," kata Megawati.

Pada kesempatan tersebut, sebagai Dewan Pengarah BPIP, Megawati mengaku tugasnya sangat berat. Ia juga menyoroti masjid-masjid yang terpapar paham kebencian.

"Tanggung jawab kami sangat berat sekali, jadi kami mohon segala pemerintahan kita satukan dulu yang namanya "roso", karena kita tahu sudah berapa jauh terpaparnya masjid-masjid kita, apakah Allah SWT itu memang penyampaiannya kebencian? Merusak? tidak toleran? Pikiran ini harus disatukan mau diapakan? Apa antidotnya? Apa penawarnya? Bukan obatnya, itu harus jadi satu," ungkap Megawati.

Megawati pun mengaku sempat meminta bantuan Jusuf Kalla sebagai ketua Dewan Masjid agar masjid-masjid di kementerian tidak membicarakan soal kebencian.

Ia juga meminta agar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Tjahjo Kumolo berhati-hati terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terpapar paham radikalisme.(dbs)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...