JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Cornelis mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera mengganti anggota komisioner yang baru saja tersandung kasus korupsi, Wahyu Setiawan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah lain pada proses Pilkada Serentak 2020.
"Saya sampaikan kepada KPU yang kena masalah segera diganti, penggantinya segera diajukan supaya tidak mengganggu jalannya pilkada 2020," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama KPU, Bawaslu dan DKPP di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa sore (14/1/2020).
Menurut Cornelis, permasalahan yang menimpa KPU menjelang Pilkada serentak sangat mencoreng citra baik instansi penyelenggara pemilu.
Pasalnya, bukan tidak mungkin operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap salah satu anggota KPU dapat menimbulkan distrust (ketidakpercayaan) bagi masyarakat mengingat kepada KPU-lah masyarakat menaruh harapan pada pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil (jurdil).
Selain teguran terhadap KPU, pada rapat krusial DPR itu, Cornelis juga mengingatkan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilihan Umum (DKPP) untuk dengan segera memilih ketua yang hingga kini masih kosong.
Sebagaimana diketahui, Ketua DKPP sebelumnya, Hardjono sudah tidak lagi menjabat ketua DKPP karena diangkat menjadi Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK). Akhirnya, posisi tertinggi di DKPP tersebut masih kosong.
"DKPP juga digantikan siapa pengurus lebih lanjut, jangan dibiarkan kosong," tegas Cornelis.
Terakhir, Cornelis meminta semua jajaran penyelenggara pemilu untuk tetap solid dalam melakukan koordinasi untuk persiapan Pilkada serentak mendatang. Salah satu yang menjadi sorotan serius, adalah terkait Pengawasan terdapat kandidat petahana. Sebab, dari tahun ke tahun penyalahgunaan wewenang yang berkaitan dengan aparatur ini selalu terjadi di hampir semua daerah.
"Terakhir dengan segala hormat, tolong Bawaslu dengan KPU dilapangan jangan berantem, ingatkan itu seluruh jajarannya sampai yang paling bawah, paling depan, karena mereka kuncinya yang mngurus pilkada ini," tutup Cornelis. (Al)