JAKARTA 9TEROPONGSENAYAN) – Banjir yang terjadi Selasa lalu (25/2/2020) sungguh luar biasa. Sebab, semua akses terhambat gara-gara luapan air itu. Akibat hujan yang terus-menerus itu, jalan protol, jalan tol, dan istana kepresidenan, Jakarta Pusat pun ikut digenangi air.
Ini semua terjadi karena Sejumlah titik di Jakarta dan Bekasi terendam banjir imbas hujan yang tidak berhenti dari semalam hingga pagi tadi (25/2), termasuk di Jalan Protokol sampai Istana Kepresidenan di bilangan Monas, Jakarta Pusat, ikut terdampak.
Selain masalah drainase, Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah (Dirjen PPRPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Budi Situmorang juga menyebutkan bahwa banjir diakibatkan oleh kepadatan pembangunan Jakarta dan kurang taatnya tata ruang dari hulu ke hilir.
Teropong Juga: Bahas Banjir, Tiga Gubernur Kompak Tak Hadir Rapat Dengan Komisi V.
Budi Situmorang menjelaskan bahwa hal tersebut tak bisa dibiarkan terus berlanjut. Maka, pada tahun ini Kementerian ATR/BPN akan mengaudit semua tata ruang dari hulu sampai ke hilir. Audit akan dilakukan sesegera mungkin dan secepat mungkin untuk mengejar waktu.
"Karena yang kita syaratkan jadi vila hanya 20% unsur tata ruangnya. "Kalau lebih akan kita bongkar," tegasnya pada acara #TanyaATRBPN di Gedung Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta.
Selain itu, untuk membenahi lingkungan dengan bekerjasama dengan instansi terkait. Menurut informasi, dari hulu juga ada persoalan karena menjamurnya vila di Kawasan Puncak, Bogor.
Nah dari hulu, pihaknya akan menanam kembali pohon-pohon. Caranya dengan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Budi menuturkan, akibat kepadatan bangunan tersebut banyak resapan air jadi tertutup.
Ini mengakibatkan, beberapa ruas titik di wilayah tertentu tergenang banjir karena terus diguyur hujan deras.
"Semalam hujannya memang deras tapi resapan tertutup oleh bangunan-bangunan jadi kan drainase nggak jalan," sambungnya.
Lantas, Budi Situmorang menjelaskan bahwa pihaknya akan juga bekerjasama dengan Ditjen Direktorat Jendral (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Di daerah tengah Bogor Depok dan sekitarnya itu kan kebanyakan danau terus berkurang. Kita kerja sama untuk menyertifikatkan danau supaya (luas) danaunya tidak berkurang,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pemulihan di hilir seperti di Jakarta, pihaknya akan mengidentifikasi lokasi di Jakarta. ada yang akan dibongkar termasuk bangunan yang tidak mempunyai hak.