JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Menteri BUMN Erick Thohir telah melaksanakan rasionalisasi dan
konsolidasi anak usaha BUMN.
Hal ini dilakukan karena sebelumnya banyak anak usaha
BUMN yang memiliki kesamaan portofolio dan juga kurang optimal memberikan nilai tambah
bagi perusahaan induk.
Tentu saja, dalam proses rasionalisasi dan konsolidasi ini, Menteri BUMN sudah melakukan
kajian panjang.
Proses penyederhanaan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir 2019 dan
terus berjalan hingga saat ini.
"Rasionalisasi dan konsolidasi ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan efektivitas
operasional dan tata kelola bisnis yang optimal guna memberikan nilai tambah bagi Negara," tandas Erick dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (04/04/2020)
Dalam prosesnya, Menteri BUMN menekankan kepada perusahaan plat merah untuk sebisa
mungkin meminimalisir pengurangan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk itu, masing-masing BUMN telah menyiapkan strategi dan skenario rasionalisasi dan
konsolidasi terhadap karyawan, antara lain melalui optimalisasi dan alih tugas antar anak
perusahaan maupun dengan perusahaan induk.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan masing-masing BUMN guna memastikan bahwa
proses ini dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Ketenagakerjaan serta
peraturan lain yang berlaku," tambahnya.
Sementara itu, BUMN yang akan dan tengah melakukan rasionalisasi dan konsolidasi yaitu:
Pertamina
Saat ini, Pertamina memiliki 25 perusahaan yang non aktif dan siap untuk dilakukan
rasionalisasi.
Dari 25 perusahaan tersebut, 4 perusahaan sudah berstatus Dalam Likuidasi
(DL), 3 perusahaan diusulkan untuk likuidasi, dan 1 perusahaan diusulkan untuk divestasi.
Sehingga dalam jangka pendek pada tahun 2020 akan ada rasionalisasi sejumlah 8
perusahaan. Proses rasionalisasi ini akan terus berlanjut setelah tahun 2020.
Telkom Indonesia
Telkom akan melakukan konsolidasi terhadap 20 anak perusahaan yang memiliki kesamaan
portofolio ataupun yang saat ini masih kurang optimal dalam memberikan nilai tambah menuju
digital telco, dimana akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2021
Garuda Indonesia
Garuda saat ini sedang melakukan refocusing back to core business.
Oleh karena itu, Garuda
akan merasionalisasi 6 (enam) cucu perusahaan yang operasionalnya belum optimal dalam
memberikan return dan nilai tambah bagi Garuda Indonesia Grup. (Bng)