Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 31 Jan 2021 - 22:30:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Wabah Virus Nipah Bisa Menjadi Bom Waktu

tscom_news_photo_1612107053.jpeg
Kekelawar (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Laporan lembaga Belanda, Access to Medicine Foundation mengungkapkan, wabah virus nipah di China berpotensi menjadi risiko pandemi besar berikutnya. Virus itu memiliki tingkat kematian hingga 75 persen.

Sementara, berbagai perusahaan farmasi raksasa tampaknya belum siap mengembangkan riset untuk menghadapi wabah itu, karena saat ini mereka tengah memfokuskan perhatian pada Covid-19.

“Virus nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar. (Wabah) nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resistan terhadap obat,” ungkap laman The Guardian, mengutip Direktur Eksekutif Access to Medicine Foundation, Jayasree K Iyer, akhir pekan ini.

Virus nipah terbilang langka dan disebarkan oleh kelelawar buah. Virus itu dapat menyebabkan gejala mirip flu dan kerusakan otak. Virus itu juga dapat menyebabkan ensefalitis atau radang otak, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Perawatan yang biasa dilakukan terhadap pasien virus nipah adalah perawatan suportif.

tag: #virus-corona  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...