Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 09 Jun 2015 - 16:39:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Gede Pasek: Putusan MA Terhadap Anas, Sadis

96anas.jpg
Anas Urbaningrum (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menilai bahwa putusan terhadap Anas Urbaningrum terlalu berlebihan. Menurutnya, hukuman itu bukan pemberian efek jera, tetapi untuk membunuh.

"Sadis, ini bukan pemberian efek jera, kalau efek jera untuk kapok, ini untuk memutilasi, karena anak dia sampai dewasa tidak bisa berinteraksi dengan sehat, majelis hakim memutilasi Anas menjadikan anaknya tidak sehat," kata Pasek saat dihubungi, Selasa (9/6/2015).

Berdasarkan pengakuan Pasek, Anas tetap semangat. Ia memaparkan bahwa Anas tetap meyakini dengan keyakinan dia dikriminalkan secara kolektif.

"Tetap semangat, kata Mas Anas esok adalah misteri, skenario besok skenario Tuhan," tandasnya.

Sebelumnya, Mahkamah Agung menjatuhkan putusan dua kali lipat dari 7 tahun menjadi 14 tahun penjara untuk Anas Urbaningrum. Juru Bicara Mahkamah Agung (MA), Suhadi mengatakan mantan Ketua Umum partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terbukti melakukan tindak kejahatan korupsi. (iy)

tag: #Anas urbaningrum  #gede pasek  #ma  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Puan Minta Penyimpangan Pada Proses Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 17 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kisruh pendaftaran siswa baru yang kembali terjadi untuk tahun ajaran baru 2025-2026. Menurutnya, persoalan berulang saat pendaftaran ...
Berita

Kritisi Pernyataan Gus Ulil, Legislator Singgung Fakta Ekplorasi Tambang Belum Mampu Sejahterakan Rakyat

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) ---Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengkritisi pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla yang menyebut penolakan tambang secara ...