Bisnis
Oleh Wiranto pada hari Minggu, 21 Nov 2021 - 15:04:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Latar Belakang Dirut Pertamina Ditegur Jokowi

tscom_news_photo_1637481847.jpg
Nicke Widyawati, Dirut Pertamina (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Presiden Jokowi mengaku sempat membentak Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Hal tersebut kemudian menjadi sorotan publik. Lantas, apa yang menyebabkan Jokowi sampai membentak Dirut Pertamina?

Jokowi tidak dapat menyembunyikan amarahnya saat menceritakan pembangunan pabrik petrokimia yang tidak kunjung selesai. Pabrik petrokimia yang dimaksud adalah milik PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), anak usaha Pertamina yang berlokasi di Tuban Jawa Timur.

Jokowi bahkan mengaku sempat membentak Dirut Pertamina Nicke Widyawati, lantaran pembangunan TPPI tak kunjung selesai tanpa alasan yang konkret.

"Sehingga waktu Bu Dirut cerita waktu saya ke sana terakhir, saya bentak itu karena memang bener. Diceritain hal yang sama. Bu, enggak, enggak. Saya enggak mau cerita itu lagi. Saya sudah dengar cerita dari dirut-dirut yang sebelumnya. Saya blak-blakan memang biasa," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina serta PLN di Istana Negara, Sabtu (20/11).

Jokowi mengatakan pembangunan TPPI menelan investasi hingga USD 3,8 miliar. Namun selama bertahun-tahun, pabrik tersebut belum juga beroperasi. Bahkan menurut Jokowi, pembangunan TPPI sudah dilakukan sejak dirinya belum menjabat sebagai presiden.

Begitu dilantik, Jokowi mengatakan dirinya langsung melakukan blusukan ke TPPI. Jokowi menyadari apabila TPPI beroperasi maka pabrik tersebut akan menghasilkan banyak sekali produk turunan petrokimia.

Dengan demikian, angka impor bisa ditekan sebab Indonesia bisa mandiri dalam memproduksi petrokimia beserta produk turunannya.

Inilah yang membuat mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku heran melihat jajaran Pertamina tidak gerak cepat dalam menyelesaikan pembangunan TPPI. Padahal pabrik tersebut akan membawa banyak manfaat bagi Pertamina sendiri dan bahkan bagi negara.

"Barang kayak gini enggak cepet-cepet dijalankan? Kalau saya, 24 jam penuh saya kerjain agar ini segera jalan. Pertamina dapat keuntungan dari situ, negara dapat keuntungan dari subtitusi impornya. Kemudian neraca perdagangan kita baik, transaksi berjalan kita menjadi baik," ujarnya.

Jokowi pun mengaku merasa sedih, sebab pabrik tersebut tidak kunjung selesai dan Indonesia masih terus-terusan melakukan impor. Padahal menurutnya Indonesia memiliki semua yang dibutuhkan mulai dari bahan baku hingga mesinnya.

tag: #pt-pertamina  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Bisnis Lainnya
Bisnis

Inilah 10 Kesepakatan Awal dalam Negosiasi Dagang RI-AS Terkait Kenaikan Tarif

Oleh Achmad Faridz Ramadhan
pada hari Jumat, 18 Apr 2025
Sebagai respons cepat atas pemberlakuan tarif baru dari pemerintah Amerika Serikat, Indonesia langsung melakukan diplomasi intensif dengan pihak AS. Dalam kunjungan resmi ke Washington DC, perwakilan ...
Bisnis

Terungkap! Ini Besaran Tarif Ekspor RI yang Berlaku di AS Usai Kenaikan Pajak Trump

JAKARTA, TEROPONGSENAYAN.COM - Pemerintah Indonesia akhirnya mengungkap detail tarif baru yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk ekspor unggulan dari Tanah Air. Dalam negosiasi bilateral yang ...