JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dalam pidato di Shangri-La Dialogue di Singapura Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan usul terkait penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina, yaitu: gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum. Usulan ini menurut Menhan telah sukses dilakukan diberbagai negara lain.
Usulan ini ditolak oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov. Oleksii mengatakan usulan itu aneh, seperti usulan Rusia dan tidak mencerminkan Indonesia. Artinya menurut Oleksii, usulan yang telah dilakukan oleh beberapa negara dan berhasil membawa perdamaian, itu adalah usulan yang aneh.
Tentu itu adalah pilihan dari Ukraina itu sendiri, mereka mau tetap berperang atau mereka mau menghentikan perang. Kalau pilihan mereka untuk terus berperang, tentu apapun usulan yang mengarahkan pada perdamaian, akan dianggap aneh dan mereka tolak.
Indonesia telah memberikan usulan dan ketika usulan itu ditolak oleh negara yang memang ingin terus berperang, maka itu bukanlah aib bagi bangsa ini. Yang pasti, cermin Indonesia bukan seperti penilaian Ukraina, cermin Indonesia adalah perdamaian bukan mendukung konflik seperti yang diinginkan oleh Ukraina.
Indonesia telah bersikap dan memberikan jalan keluar, jika mereka tetap ingin berkonflik, ya itu pilihan mereka sendiri, bukan lagi urusan Indonesia.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #