Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Jumat, 26 Jun 2015 - 03:05:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Kemenaker Jangan Diam atas Masuknya Ribuan Pekerja dari China

92Tenaga-kerja-asing-cina.jpg
Tenaga Kerja asal China (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kalangan DPR mulai geram dengan masuknya tenaga kerja asal China ke Indonesia. Salah satunya anggota Komisi IX Ali Taher Parasong yang menilai pemerintah sudah lalai melakukan pengawasan.

"Hal ini tidak boleh terjadi, karena sama saja kita sudah menutup keran untuk tenaga kerja kita sendiri di Indonesia," kata Taher kepada TeropongSenayan, Kamis (25/6/2015).

Taher meminta pemerintah lebih tegas untuk melakukan proteksi terhadap tenaga kerja di dalam negeri.

"Harus lindungi tenaga kerja kita. Itu sudah kewajiban pemerintah karena sudah diatur dalam UU 39 tentang Tenaga Kerja," katanya.

Dengan begitu, ia mendesak agar direvisi UU tenaga kerja agar tenaga kerja Indonesia dapat dilindungi.

"Tugas pemerintah menyediakan lapangan perkerjaan untuk warga Inonesia. Jika tenaga kerja dari luar negeri bagaimana bisa kita melindungi tenaga kerja kita," kata Taher.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan, masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia memiliki syarat yang diatur oleh UU. Sebagai pengawas, Kemenaker harus memastikan proses masuknya tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Mereka sudah punya izin rekruitment apa tidak, kualifikasinya apa, tenaga kasar atau tenaga ahli, bisa berbahasa Indonesia atau tidak, apakah tidak bisa untuk menggunakan tenaga lokal dan lain sebagainya," tegasnya.

Ia mendesak agar Kemenaker tidak tinggal diam atau terkesan tak peduli. Sebab jika dibiarkan bisa berpotensi konflik dengan para calon tenaga kerja Indonesia yang sedang membutuhkan pekerjaan yang sama.

Seperti diketahui sejak beberapa waktu lalu tenaga kerja kasar asal China datang bergelombang ke Bayah, Pandeglang, Banten. Selain itu juga ada yang berdatangan ke Papua. Jumlahnya mencapai ribuan.

Hal yang sangat disayangkan karena umumnya mereka adalah pekerja kasar alias tidak terdidik. Bahkan juga tidak bisa berbahasa Indonesia. Mereka dipekerjakan pada proyek pembangunan industri yang sedang berlangsung di daerah tersebut. (iy)

tag: #tenaga kerja  #china  #tiongkok  #kemenaker  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Produksi Minyak Nasional Terus Turun, Komisi VII DPR Minta Evaluasi menyeluruh SKK Migas

Oleh Fath
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto kinerjanya tidak ...
Berita

Ini Alasan Pembubaran PT NDK Menutup Kepentingan Pihak Lain

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Nusantara Dua Kawan atau yang disingkat NDK resmi bubar. Pembubaran perusahaan ini sebelumnya sempat ramai di demo oleh sekelompok orang dengan tuduhan dugaan NDK ...