Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 23 Jun 2025 - 22:35:21 WIB
Bagikan Berita ini :

Menko Muhaimin dan ribuan jamaah tarekat hadiri Hari Guru Tokoh Tasawuf Dunia di Surau Qutubul Amin Depok

tscom_news_photo_1750692921.jpg
Ribuan jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah menghadiri Ziarah Akbar Hari Guru/ Hari Silsilah Kemursyidan Prof Dr Maulana Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya MA, MSc Al Khalidi an Naqsyabandi qs, di Surau Qutubul Amin, Arco, Kel. Duren Seribu, Kec. Bojongsari, Depok.  (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ribuan jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah menghadiri Ziarah Akbar Hari Guru/ Hari Silsilah Kemursyidan Prof Dr Maulana Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya MA, MSc Al Khalidi an Naqsyabandi qs, di Surau Qutubul Amin, Arco, Kel. Duren Seribu, Kec. Bojongsari, Depok.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar turut hadir di tengah para pimpinan tarekat serumpun yang pernah berkhidmat sebagai murid guru tarekat tokoh tasawuf dunia, Maulana Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya. Acara berlangsung khidmat pada Jumat (20/7/2025). Tenda-tenda roder tempat inap jamaah di beberapa lokasi Surau Qutubul Amin hingga Minggu (22/7/2025), masih berdiri tegak.

Ribuan jamaah tarekat yang merupakan salah satu tarekat terbesar di Indonesia ini, peserta terbanyak datang diantaranya dari Jabodetabek dan Jawa Timur, serta Jawa Tengah. Rombongan Jawa Timur menggunakan 30 bus, selain naik kereta api. Mereka ini dari 45 majelis surau yang tersebar di seluruh kota di Jatim. Bahkan, rombongan bus juga berdatangan dari Medan, Sumatera Utara, maupun Jabodetabek/ Jawa Barat.

“Jamaah asal Medan menggunakan beberapa bus. Termasuk dari Jawa Timur, jamaah dari Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat, ada yang naik pesawat dan mobil pribadi. Khusus dari Jatim ditambah Jawa Tengah juga jamaah juga mencapai ribuan,” kata Ketua Panitia, Abangda Ir Erik Romando Rozas.

Menko Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab dipanggil Gus Muhaimin dan berlatarbelakang keluarga kiai terkemuka NU, nampak khidmat mengikuti prosesi peringatan di Pendopo Agung Qutubul Amin. Acara dibuka lantunan duet muazin membawakan adzan, baca Alquran dan marhaban. Suasana di area tempat peristirahatan Almaghfurlah Maulana Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya ini terasa khusuk.

Mantan Wakil Ketua DPRini tidak memperlihatkan sebagai pejabat tinggi di tengah lautan jamaah tarekat ini. Karena memang tidak ada penyambutan secara khusus di surau yang saat Idul Adha lalu, dikunjungi Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menyerahkan sapi kurban Presiden Prabowo Subianto.

Usai acara peringatan, Gus Muhaimin mengikuti langkah Ibunda Pembina Yayasan Qutubul Amin, Dra Hj Erlina KY, isteri Almaghfurlah Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya berziarah di peranginan --makam-- guru mursyid ini. Menteri Muhaimin nampak khusuk berdoa di makam tokoh tasawuf yang semasa masih menzahir berhasil mendirikan 700 Alka atau tempat majelis dzikrullah di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Pimpinan Zhahiriyah Surau Qutubul Amin (SQA) Abangda Ir Raden Novendy Achmad Hadiawan turut mengawali berkhidmat sambil berdoa di makam Almaghfurlah. Diikuti para pimpian tarikat serumpun.

Ribuan jamaah yang membanjiri area surau seluas 4 hektare, kemudian antre untuk berziarah di makam Almaqfurlah ini. Uniknya, tidak ada suara saling berisik, apalagi gaduh. Semuanya tenang, khidmat, dan hening.

Ketua Majelis Surau Qutubul Amin (SQA), Abangda H Suroso Surya Atmadja mengatakan, perhelatan ziarah akbar Hari Guru tahun 2025 ini merupakan peringatan Hari Guru atau Hari Silsilah ke 108. Diselenggarakan Yayasan Qutubul Amin setiap tahun tepat pada tanggal 20 Juni.

“Sejak 1999, Ayahanda Guru setelah hijrah dari Qutubul Amin Medan ke Qutubul Amin, Arco, Duren Seribu, Depok ini, Beliau mengawai menggelar Hari Guru di surau ini,” kata Surya Atmadja. Ayahanda Guru, sebutan lazim jamaah tarikat ini terhadap Mursyid Maulana Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya MA, MSc.

Guru Mursyid ini melazimkan Hari Guru tersebut merupakan hari ziarah akbar bagi segenap murid tarekat di bawah bimbingannya, yang tersebar di Indonesia maupun negara-negara lain di dunia.

"Sesuai amanah Beliau, kami sebagai anak murid wajib melazimkan ziarah akbar memperingati Hari Guru ini,” imbuhnya.

Tahun ini, murid-murid tarikat Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya yang dari luar negeri juga ikut datang berziarah Hari Guru. Mereka ada yang dari Inggris, Malaysia, Singapura, Australia, termasuk Amerika.

”Pimpinan Surau-surau Negara Serumpun Malaysia juga ikut hadir," jelas Abangda Suroso, Khadam Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya era tahun-tahun menjelang akhir hayat sang mursyid ini.

Momen ini, sekaligus memperingati hari akbar para ahli silsilah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidyah yang ilmunya bernasab dari Nabi Muhammad SAW diturunkan ke Sayyidina Abu Bakar. Hingga kemudian pada tahun 1952, Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya dinisbatkan sebagai ahli silsilah ke 35 oleh guru-guru tarikat yang pernah berkhidmat di Jabal Qubais, Makkah.

Tokoh tasawuf ini keilmuannya diakui dunia mampu mengilmiahkan tasawuf. Pengakuan itu, termasuk oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno. Bahkan awal 80-an, Guru mursyid yang dilahirkan dari keluarga tarekat di Padangsidempuan, Sumut pada 20 Juni 1917 ini mampu membuktikan energi Teknologi Alquran dapat meredam bencana letusan Gunung Galunggung, Jawa Barat.

Sebagai cendekiawan yang juga ahli atom, Prof Dr Kadirun Yahya di era Presiden RI ke-2 Soeharto selain memperoleh sederetbintang jasa sebagai pejuang kemerdekaan RI, juga sebagai Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Setelah mendirikan Surau "Qutubul Amin" di Arco, Kec. Bojongsari, Depok, sang Guru Mursyid menjadikan tempat majelis dzikrullah ini menjadi pusat itikaf atau suluk selama 10 hari yang diselenggrakan setiap bulan.

“Sejak Ayahanda Guru berlindung (berpulang ke rahmatullah-red) tahun 2001, suluk yang diamanahkan Beliau, Alhamdulillah dapat rutin dilaksanakan setiap bulan," ungkap Ketua Majelis Silaturahmi SQA ini.

Peserta suluk biasanya bisa lebih dua ratus jamaah. Mereka tidak hanya dari Jabodetabek atau wilayah pulau Jawa. Termasuk Kalimantan, Sumbar, Sumut maupun Sulawesi. Ada dari luar negeri.

"Jamaah asal Malaysia juga paling rajin,” kata Abangda Suroso Surya Atmadja.

Menko Gus Muhaimin hadir bersama isteri bukan kali pertama. Hari Guru 2021, saat masih menjabat Ketua MPR RI, juga sempat hadir. Kali ini, Menko didampingi Mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol (Purn) Istiono, fungsionaris SQA dan Ketua Yayasan SQA Ir Sinar Yudha.

Ikut hadir beberapa perwira tinggi maupun perwira menengah Polri dan TNI baik yang masih aktif maupun purna. Di antaranya, Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun, Karodalops Stamaops Polri Brigjen Pol Eko Nugrohadi, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu.

Puncak peringatan Hari Guru ini dimulai Pukul 07.00 berlangsung hingga Pukul 18.00. Terbagi dalam empat sesi. Diawali acara seremonial peringatan yang dibuka lantunan adzan dan marhaban. Sesi berikutnya salat Jumat berjamaah. Dilanjutkan ziarah seluruh jamaah, termasuk dari tarekat serumpun. Diakhiri dengan suka cita jamuan ribuan jamaah yang disiapkan panitia.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement