Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 15 Agu 2025 - 17:02:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Puji Pendahulu dan Pendiri Bangsa, LaNyalla: Prabowo Konsisten dengan Prinsipnya

tscom_news_photo_1755252151.jpg
LA Nyalla (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang memuji semua presiden pendahulu dan memuji para pendiri bangsa yang telah merumuskan model demokrasi dan ekonomi Indonesia mendapat apresiasi dari Anggota MPR/DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Dikatakan LaNyalla, sikap tersebut adalah sikap negarawan yang memang harus dilakukan oleh pemimpin. Sikap tersebut menurut Ketua DPD RI ke-5 itu adalah tauladan yang harus dicontoh oleh generasi muda dan rakyat Indonesia. Karena Indonesia sejatinya dihuni oleh bangsa yang santun dan beretika.

“Budaya mikul duwur mendem jero itu adalah hakikat bangsa ini. Karena seperti disampaikan Presiden, demokrasi warisan nenek moyang kita adalah demokrasi yang sesuai dengan budaya kita. Budaya kekeluargaan, budaya gotong royong, budaya saling mengisi, budaya saling mendukung, dan presiden konsisten dengan prinsipnya,” tandas LaNyalla, Jumat (15/8/2025).

LaNyalla juga setuju dengan pidato presiden yang mengajak kita semua untuk konsekuen menjalankan apa yang telah dibuat oleh para pendiri bangsa kita, oleh Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan Generasi 45 lainnya, yaitu rancang bangun atau blueprint bagaimana negara ini harus dijalankan, yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Presiden juga mengatakan kalau kita merasa salah jalan, kita harus berani koreksi. Ini sejalan dengan perjuangan untuk mengembalikan sistem bernegara Indonesia sesuai rumusan pendiri bangsa, yang dituangkan di UUD 1945 yang diundangkan 18 Agustus 1945. Semoga saja kita menemukan momentum kesadaran kolektif untuk kita kembali, dan meninggalkan demokrasi liberal,” imbuhnya.

Seperti diketahui dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa ada kecenderungan kaum elit Indonesia sekarang memandang pemikiran-pemikiran Bung Karno, pemikiran-pemikiran Bung Hatta, pemikiran-pemikiran Generasi 45 tidak lagi relevan, sudah kuno, sudah lawas untuk tantangan abad ke-21. Pemikiran seperti itu adalah keliru.

Masih kata Prabowo, generasi 45 adalah generasi yang mengalami penjajahan. Mereka mengalami imperialisme. Mereka menyaksikan kekayaan kita diangkut ke luar negeri selama ratusan tahun. Karena itu rancang bangun yang mereka buat, dokumen yang tidak terlalu panjang, sangat eksplisit menjelaskan bagaimana kita harus laksanakan ekonomi kita dan demokrasi kita. Saya berkeyakinan, apabila kita jalankan rancang bangun yang sudah dibuat oleh para pendahulu kita, kita akan jadi negara yang kuat.

tag: #dpd  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Berita

Terima Nota Keuangan dari Prabowo, Puan Ungkap K/L Sering Curhat ke DPR Soal ‘Cinta Segitiga’ Kelola Anggaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 15 Agu 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I Tahun 2025-2026 sebagaimana tanda dimulainya tahun kedua masa bakti DPR RI periode 2024-2029. ...
Berita

Kasus Rp90 Miliar yang Tak Kunjung Tuntas, Ivonney Lawan Mantan Suami hingga ke Kompolnas

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Laporan dugaan penggelapan deposito senilai Rp 90 miliar yang diajukan Ivonney terhadap mantan suaminya, YS, hingga kini belum juga menetapkan tersangka. Laporan itu masuk ...