Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 08 Des 2025 - 06:14:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Puncak HUT ke-61 Golkar dalam Perspektif LKI: Konsolidasi, Komunikasi Publik, dan Kepemimpinan Ketum Bahlil Lahadalia

tscom_news_photo_1765149243.jpg
Dave Laksono (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Puncak peringatan HUT ke-61 Partai Golkar menjadi ajang reafirmasi arah politik dan identitas kelembagaan partai di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.

"Bagi Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar, perayaan ini tidak semata seremoni, melainkan momentum strategis untuk menegaskan karakter Golkar sebagai institusi politik yang modern, rasional, dan berorientasi pelayanan publik," kata Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi DPP Partai Golkar, Dave Laksono.

Dalam perspektif LKI, kata dia kepemimpinan Bahlil menghadirkan agenda besar pembaruan yang menempatkan komunikasi publik sebagai instrumen konsolidasi yang menentukan.

Dalam pidatonya, Bahlil menegaskan prinsip fundamental bahwa Golkar adalah partai kader dan institusi, bukan milik keluarga atau dinasti mana pun.

"Penegasan ini, merupakan pernyataan yang mengembalikan marwah kekaryaan pada posisi aslinya: Golkar sebagai rumah besar yang inklusif, meritokratik, dan terbuka bagi seluruh warga bangsa," ujarnya.

Dave Laksono yang juga anggota komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar ini menilai, bahwa pesan tersebut memiliki bobot ideologis dan organisatoris yang kuat karena memperkuat basis legitimasi partai di tengah kompetisi politik yang semakin sensitif terhadap isu etika dan transparansi.

Bukan itu saja, Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada acara puncak menjadi simbol sinergi politik yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga mencerminkan penghargaan terhadap stabilitas yang dibangun Golkar di bawah Bahlil.

"Kehadiran tersebut sebagai bentuk pengakuan atas kemampuan Golkar menjaga keseimbangan politik nasional, sekaligus mempertegas posisi strategis partai dalam arsitektur pemerintahan. Hal ini memperkokoh citra Golkar sebagai jangkar stabilitas demokratis yang relevan di tengah dinamika pasca Pilpres 2029," tuturnya.

Dalam sambutannya, lanjut Dave Presiden Prabowo menyoroti mahalnya ongkos politik yang berpotensi menjebak partai dalam praktik transaksional.

"LKI menggarisbawahi pesan ini sebagai peringatan moral agar Golkar tetap berpijak pada prinsip kekaryaan yang menolak politik biaya tinggi dan mendahulukan etika publik," tegasnya.

Dave Laksono pun menekankan bahwa arahan tersebut sejalan dengan visi Bahlil untuk menata ulang pola komunikasi dan gerak politik Golkar agar lebih transparan, rasional, dan berorientasi kepentingan rakyat.

HUT ke-61 ini, dalam pandangan LKI, menjadi ruang peneguhan bahwa Golkar harus tampil sebagai partai modern yang mampu mengelola arus informasi dengan cepat, akurat, dan bertanggung jawab.

"Di era digital, tantangan utama bukan hanya menyampaikan pesan, tetapi membangun ekosistem komunikasi yang menumbuhkan kepercayaan publik," ungkapnya.

Dave Laksono menilai bahwa gaya komunikasi pak Bahlil yang lugas, terbuka, dan grounded menjadi modal penting dalam memperluas jangkauan informasi dan memperkuat kedekatan partai dengan masyarakat, terutama generasi muda yang kritis.

Oleh karenanya, melalui penguatan infrastruktur komunikasi, peningkatan kapasitas kader, serta konsolidasi organisasi dari pusat hingga basis, tambah Dave LKI melihat bahwa Golkar tengah bergerak menuju fase baru, yakni partai yang adaptif terhadap perubahan, namun tetap teguh pada tradisi kekaryaan.

"Modernisasi komunikasi yang dibangun Bahlil bukan sekadar teknis, tetapi merupakan strategi politik jangka panjang untuk membangun narasi keberpihakan Golkar kepada pelayanan publik, pembangunan, dan persatuan nasional," tegasnya.

Pada akhirnya, puncak HUT ke-61 ini menandai transformasi Golkar menuju institusi politik yang lebih matang, profesional, dan visioner. Di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia dan dukungan struktur LKI yang dipimpin Dave Laksono, Golkar mengonsolidasikan diri sebagai partai yang tidak hanya bekerja untuk kemenangan elektoral, tetapi untuk memastikan kehadirannya bermakna di tengah masyarakat.

"Dengan arah yang semakin jelas dan fondasi komunikasi yang semakin kuat, Golkar menatap masa depan dengan keyakinan sebagai partai pembangunan yang relevan, inklusif, dan berkomitmen pada kepentingan bangsa," pungkasnya.

tag: #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement