JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD merasa terkejut tidak lolosnya Jimly Asshiddiqie sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) ke tahap berikutnya.
Mahfud menilai, jika dilihat kemampuannya, ketua Dewan Kehormatan Penyelenggaran Pemilu (DKPP) itu layak untuk maju ke tahap selanjutnya yakni fit and propertest di DPR.
"Dari kapasitas, saya yakin Jimly masuk 8 besar. Tapi kalau Pansel punya pertimbangan lain, ya itu hak Pansel. Itu memang tugas Pansel," tulis Mahfud dalam akun twitternya, @mohmahfudmd, Selasa (1/9/2015).
Meski demikian Mahfud mengungkapkan, awalnya dirinya menjagokan mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Benny Mamoto dan pelaksana tugas pimpinan KPK Johan Budi.
"Saya juga dulu menjagokan Benny Mamoto dan Johan Budi. Benny tak mendaftar, yang masuk hanya Johan. Kita percaya Pansel," tuntas Mahfud.
Pansel KPK sudah memilih delapan nama dan diserahkan ke Presiden Jokowi di Istana. Ini dia delapan nama tersebut:
1. Saut Situmorang dari BIN
2. Surya Tjandra seorang advokat publik
3. Alexander Marwata dari Hakim Ad Hoc Tipikor
4. Brigjen Pol Basaria Panjaitan dari kepolisian
5. Agus Raharjo yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah
6. Sujanarko, Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Sama antar Komisi KPK
7. Johan Budi SP, Plt Pimpinan KPK
8. Laode M Syarif, Rektor FH Unhas.
Namun, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie tidak lolos ke tahap berikutnya.(yn)
