JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Permasalahan banjir di ibukota sudah sedemikian kompleks, pemerintah tidak mungkin bisa mengatasinya tanpa ada kerjasama yang baik dengan warga.
Anggota Komunitas Masyarakat Air Indonesia (MAI) Muhammad Fatchy mengatakan, sampai saat ini upaya pemerintah provinsi (Pemprov) DKI untuk mengatasi masalah banjir belum berhasil.
Pasalnya, sejauh ini upaya mengatasi banjir relatif hanya dari pemerintah. Sementara warga belum memberikan dukungan yang semestinya bisa mereka dilakukan.
"Selain memang peran Pemprov DKI yang masih minim dalam mengatasi banjir, perlu juga adanya sinergi dari semua masyarakat," kata Fatchy di kantor LBH Jakarta, Minggu (13/9/2015).
Misalnya, kata dia, selain membantu membuat sumur serapan, warga juga harus mulai membiasakan diri tak menjadikan kali sebagai tempat pembuangan sampah. Sehingga aliran kali tidak terganggu sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Fatchy menuturkan, warga yang terkena relokasi tersebut bukanlah pelaku atau penyebab dari terjadinya banjir, melainkan korban.
Oleh karena itu, ia meminta Pemprov DKI agar lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan sesuai dengan kondisi masyarakat yang tinggal di bantaran kali.
"Sebaiknya memang pindah. Warga juga tidak boleh memaksa untuk bertahan. Karena kita tidak pernah tau besok curah hujan, bisa saja sampai 400 mili. Jepang itu kemarin 200 mili saja sudah banjir. Jadi, coba dinegoisasikan kembali dengan Pak Ahok (Gubernur DKI). Kalau tidak mau tinggal di rusun, minta dekat situ saja," kata Fatchy menjawab pertanyaan warga yang merasa tertuduh sebagai penyebab banjir.(yn)